Jakarta, IDN Times - Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) menggelar halal bihalal nasional ARJ dan konsolidasi di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/7).
Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur dan silaturahmi relawan Jokowi yang sudah berjuang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sebanyak 10 ribu anak yatim dan duafa diklaim hadir dalam acara ini. Penyelenggara acara bakal memberikan santunan kepada mereka.
Selain itu, sebanyak 888 relawan juga turut hadir memeriahkan acara tersebut.
"Kami ingin kita semua yang ada di sini bisa mengawal kemenangan pak Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam lima tahun ke depan," kata penanggung jawab ARJ, Haidar Alwi.
Aidil mengatakan, pihaknya memberikan santunan kepada anak yatim dan duafa bukan dalam bentuk beasiswa pendidikan, melainkan uang tunai.
"Rp 100 ribu per anak. Bukan beasiswa pendidikan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Aidil juga menegaskan, Jokowi sudah tidak lagi punya beban untuk lima tahun ke depan.
Dia optimis mantan Wali Kota Solo itu bisa fokus bekerja dan berani mengambil kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
"Mungkin tantangan tidak begitu berarti karena tidak ada beban. Karena dia berani eksekusi," kata dia.
Jokowi semula dijadwalkan bakal hadir dalam acara ini. Namun, hingga dimulainya acara mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak muncul.
Jokowi dikabarkan berhalangan hadir lantaran ada pertemuan di Istana Bogor.
Selain itu, enam tokoh lintas agama juga menyampaikan komitmennya dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia. Mereka berkomitmen mencegah adanya intoleransi di Tanah Air.
"Kami relawan ARJ dan 6 tokoh lintas agama siap berada di garda ke depan untuk menangkal radikalisme dan intoleransi di Indonesia. Kami siap berjihad untuk bertanggung jawab kepada orang-orang yang mengganggu NKRI dan mengganti paham Pancasila dengan hal yang tidak bertanggung jawab. Kami masyarakat dari lintas agama berkomitmen itu," ucap enam tokoh lintas agama secara kompak.