Jakarta, IDN Times - Menara Based Transmitter Station (BTS) yang roboh di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata milik Radio Republik Indonesia (RRI).
Mengetahui kejadian tersebut, Direktur Utama RRI M Rohanudin bersama jajarannya langsung meninjau lokasi kejadian.
Rohanudin menuturkan, kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2005 akibat cuaca buruk di sekitar menara BTS.
"Saat itu hujan deras dan angin juga deras. Kali ini, anginnya juga kencang. Masjid Al Amin di sini rusak parah. Tadi warga bilang anginnya kencang banget, mencekam," kata Rohanudin di lokasi kejadian, Minggu (22/12).
Berkaca pada pengalaman tersebut, Rohanudin langsung memerintahkan jajarannya agar memperkuat konstruksi menara yang lokasinya berada di dekat permukiman warga.
"Padahal konstruksi tower tidak tanggung-tanggung, dua tahun lalu sudah direvitalisasi untuk antisipasi ini. Jadi ini sudah dua kali terjadi. Tapi titiknya berbeda, 2005 peristiwa sama," tutur dia.
Ketua RT 08 RW 02 Hafid mengatakan, satu orang jemaah masjid mengalami luka akibat kejadian tersebut. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
“Satu orang mengalami luka di bagian kepala. Korban sedang beribadah. Tadi langsung dibawa dan mendapatkan 3-4 jahitan di kepala,” ucap dia di lokasi kejadian.
Selain masjid, BTS juga menimpa empat rumah warga. “Sekitar tiga sampai empat rumah terkena dampak akibat robohnya BTS,” kata Hafid.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb