Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo angkat bicara soal kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang hingga kini masih kosong. Ia mengatakan, persoalan wagub masih menjadi urusan partai pengusung, dalam hal ini Gerindra, PKS dan PAN.
Setelah partai pengusung menentukan nama, maka DPRD DKI tinggal menerima dan mengesahkan siapa nama baru yang mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sejak ditinggal oleh Sandiaga Uno, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta memang belum ada yang mengisi lagi. Tjahjo mengatakan, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak boleh kosong lebih dari 18 bulan sejak posisi tersebut tidak ada yang mengisi.
"Sepanjang tidak kurang dari 18 bulan ya harus diisi. Kunci pengisiannya ya dari partai-partai pengusung yang kompromi dengan pak gubernur. Kemudian usulan nama 1 atau 2 diajukan ke DPRD," kata Tjahjo di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Menurut Mendagri, siapa yang dipilih untuk menggantikan posisi Sandiaga, itu semua tergantung pada partai pengusung. Kemudian, nama-nama diserahkan kepada DPRD DKI, sehingga bisa segera diputuskan.
"Yang penting political will saja lah dari partai pengusung dan gubernur. Kan DPRD tinggal menerima dan menjadwalkan saja," ujar Tjahjo.
Tjahjo menerangkan, apabila memang partai pengusung telah menyampaikan nama-nama, maka DPRD tinggal menggelar paripurna untuk memutuskan siapa calon wakil gubernur yang akan mendampingi Anies.
"Kalau sudah diputuskan, diusulkan ke Kemendagri. Kami mengajukan kepada Pak Sekda tentu Keppres-nya," terang dia.
Menurut Tjahjo, kuncinya memang sekarang ada di partai pengusung. Sehingga, kursi wakil gubernur tidak akan kosong seperti di Sulawesi Tengah.
"Gak ada. Sekarang aja ada yang hampir selesai juga gak ada wakil, kayak Sulawesi Tengah. Kuncinya adalah partai pengusung," ucapnya.