Jakarta, IDN Times - Tokoh perempuan, mantan penyiar TVRI, Nyi Raden Maria Dinariati Natanegara, atau dikenal sebagai Inke Maris, tengah berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya.
CEO Inke Maris & Associates (IM&A) tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di ruang ICU RS Medistra. Dia disebutkan sedang dalam kondisi kritis. Hal itu diungkapkan oleh juru bicaranya, Widya Buenastuti, yang notabene adalah Direktur IM&A, pada Kamis (31/12/2020).
Widya menyebut, sejauh ini kondisi Inke masih dalam kondisi kritis. Namun, alat bantu yang digunakan selama menjalani perawatan di sana sudah dilepas.
“Ibu Inke masih dalam perawaatan di ICU Medistra. Keadaan terkini beliau masih dalam kondidi kritis. Alat bantu untuk support pun sudah dicopot dan keluarga sudah menyetujui pencabutan alat bantu tersebut.” kata Widya saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.
Widya mengungkapkan, Inke sebetulnya sudah menderita penyakit stroke dan pendarahan sebelumnya. Dia kemudian dilarikan RS Medistra dengan penyakit serupa pada minggu kedua Desember 2020. Hingga saat ini pun beliau masih berada di rumah sakit yang sama untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
“Masuk kerumah sakit itu dari tanggal 11 Desember 2020. Sebelumnya emang sudah menderita stoke dan pendaharan” ujar Widya.
Keluarga sebelumnya memang sudah memberikan persetujuan untuk melepas alat bantu yang digunakan Inke. Hanya, Widya menyebut alat bantu yang dimaksud merupakan alta bantu biasa, bukan alat medis yang penting, seperti oksigen hingga pemantau detak jantung.
Pihak medis di RS Medistra pun sejauh ini masih memberikan monitor terkait perkembangan perempuan kelahiran 7 Desember 1948 itu.
“Oksigen masih, alat bantu medis lain seperti detak jantung juga masih di-monitoring. Hanya alat bantu saja yang dicopot.” Kata Widya lagi.
Inke Maris dikenal sebagai tokoh perempuan yang sempat menjalani karier di bidang jurnalistik hingga dunia komunikasi, seperti public relations. Ia pun acap kali mendapat kepercayaan untuk mewawancarai kepala negara asing yang mengunjungi Indonesia. Dia merupakan orang yang juga dikenal dekat dengan keluarga Presiden Soeharto.
Kedekatannya tersebut tak lepas dari tugas yang diberikan sebagai interpreter istri Presiden ke-2 Indonesia, Tien Soeharto.
Memasuki era milenium, dia juga masih harmonis dengan pemerintah. Dia dipercaya jadi Staf Ahli Bidang Komunikasi, Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Persatuan.
Dia sebelumnya sempat bekerja sebagai public relations manager di World Trade Centre pada medio 80-an. Kini, Profesi utamanya merupakan Direktur Utama Inke Maris & Associates yang dibentuk 33 tahun silam.