Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (Dok. Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menilai pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara daring yang telah berjalan kurang lebih sembilan bulan banyak menimbulkan dampak negatif pada anak.

"Semakin lama tidak terjadi pembelajaran tatap muka, semakin besar dampak pada anak," kata Nadiem dalam Rakornas Pembukaan Sekolah pada Masa Pandemi COVID-19 KPAI secara daring, Senin (30/11/2020).

1. Anak berisiko mengalami kekerasan

Ilustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Nadiem mencontohkan PJJ membuat anak berisiko putus sekolah. Sebab anak terpaksa bekerja membantu keuangan keluarga. Selain itu PJJ juga membuat anak terkendala dengan tumbuh kembang anak, baik dari kognitif maupun dari perkembangan karakter serta perkembangan psikososial dan juga kekerasan-kekerasan dalam rumah tangga.

“Banyak sekali anak mengalami kekerasan dari orangtua tanpa terdeteksi oleh guru,” ucap Nadiem.

2. Pembelajaran tatap muka dimulai Januari 2021

Editorial Team

Tonton lebih seru di