Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mendikdasmen Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan PJJ di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • Fokus menanamkan cinta tanah air dan bangsa

  • Pramuka jadi wajib, plus kurikulum berbasis pengalaman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengakui, generasi muda Indonesia saat ini kurang nasionalis. Gejala itu disoroti Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.

"Ya, memang ada gejala seperti itu (kurang nasionalis) dan ini yang memang menjadi concern kami, terutama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, bagaimana agar rasa cinta Tanah Air dan bangga sebagai bangsa Indonesia," ujar Mu'ti saat ditemui di Istana Negara, Sabtu (16/8/2025).

1. Fokus menanamkan cinta tanah air dan bangsa

Ilustrasi Pancasila (IDN Times/Sukma Shakti)

Seiring dengan hadirnya fenomena ini, kata dia, Kemendikdasmen tengah berfokus mengupayakan menanamkan kembali rasa cinta Tanah Air kepada kalangan generasi muda Indonesia.

Dia ingin pendidikan di sekolah-sekolah tidak hanya sekadar memberi pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang mampu menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

"Kita berusaha agar semangat cinta Tanah Air, patriotisme kita tanamkan kembali kepada anak-anak, tentu dengan cara-cara yang juga sesuai dengan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam pembelajaran," ujar dia.

2. Pramuka wajib plus kurikulum berbasis pengalaman

Upacara Hari Pramuka Nasional ke-64 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada Kamis (14/8/2025).

Abdul menjelaskan, model pembelajaran yang dikembangkan nantinya menekankan penerapan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, para generasi muda ini nantinya tidak cuma tahu konsep, tetapi juga manfaat dan maknanya.

"Penekanan kurikulum yang menekankan pemberian pengalaman, penanaman nilai-nilai yang mulia itu juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di masa-masa akan datang," ucap Abdul.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, dia mengatakan kegiatan Pramuka telah ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

"Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib dan di antara nilai-nilai dasar dalam dasa dharma pramuka tentu adalah cinta tanah air, kemudian berbagai kepribadian yang mulia," ujar Abdul.

3. Megawati soroti generasi muda Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Presiden Indonesia yang ke-5 Megawati Soekarnoputri meresmikan Taman Pusaka di Jakarta Selatan (Dok. Humas Pemprov DKI)

Sebelumnya, Ketua BPIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan tentang pentingnya generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Dia menyayangkan generasi muda saat ini tidak tahu tentang sejarah bangsa Indonesia.

"Banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia, yang anak anak muda apalagi. Nah kalian juga (kepada para jurnalis) kalau saya nanya belum tentu tahu lho," kata Megawati.

Editorial Team