Menebak Dukungan Politik Yenny Wahid dari Sejarah Pilpres 2009

26 Sep 2018, 13:15 WIB

Instagram/@yennywahid

Jakarta, IDN Times - Putri Presiden ke-4 RI almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid, sore ini akan mengumumkan dukungan politiknya untuk Pilpres 2019, di kantor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kalibata, Jakarta Selatan.

Dukungan yang diberikan pada salah satu pasangan calon ini, sebagai upaya menyalurkan aspirasi politik dari banyak kader Gus Dur. Namun, Yenny menggarisbawahi sikap politik tersebut bukan mewakili keluarga Gus Dur. Karena ibundanya, Sinta Nuriyah Wahid, akan bersikap netral dalam Pilpres 2019.

Menarik untuk menebak siapa yang akan didukung Yenny Wahid berdasarkan sejarah suara keluarga Gus Dur sejak Pilpres 2004. Kira-kira siapakah pasangan yang akan dipilih Yenny?

1. Gus Dur dukung SBY pada Pilpres 2004

Antara FOTO/Rivan Awal Lingga

Pada Pipres 2004, saat itu Gus Dur maju sebagai bakal calon presiden dari partainya PKB yang memiliki 10,6 persen suara. Namun, Gus Dur gagal melewati pemeriksaan medis, sehingga KPU menolak memasukannya sebagai kandidat.

Gus Dur lalu mendukung Solahuddin yang merupakan pasangan dari Wiranto. Wiranto dan Solahuddin kalah pada putaran pertama pada 5 Juli 2004, Gus Dur memilih golput alias tidak memilih capres yang ada antara SBY-JK ataupun Megawati-Muzadi.

2. Gus Dur dukung Prabowo pada Pilpres 2009

IDN Times/Irfan Fathurohman

Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB menyampaikan dukungannya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk mencalonkan kembali dalam Pemilu 2009.

Meski mendukung SBY kembali maju pada Pilpres 2009, Gus Dur mengajak kader PKB yang pro kepadanya, mendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, sebagai calon presiden.

"Mulai detik ini, menit ini, jam ini, PKB pro Gus Dur secara nasional berkomitmen mendukung Prabowo Subianto sebagai capres," kata Gus Dur di Surabaya, Sabtu 14 Maret 2009, seperti dikutip Antara.

Yenny pada saat itu menyatakan mendukung Prabowo lantaran memiliki kesamaan visi. "Di antaranya komitmen Gerindra mempedulikan dan menyejahterakan rakyat miskin, senada dengan bentuk komitmen PKB," ujar Yenny.

3. Netral di Pilpres 2014

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Gus Dur yang telah tiada membuat keluarganya memilih netral pada Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo-Hatta Rajasa yang bersaing dengan Jokowi-Jusuf Kalla membuat dukungan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) terpecah untuk dua calon presiden tersebut.

Yenny juga menjadikan perpecahan dukungan ini sebagai salah satu pertimbangan untuk netral pada Pilpres 2014. Faktor lain yang membuat keluarga Gus Dur memilih netral adalah posisi suami Yenny, Dhohir Faris, yang kala itu masih aktif sebagai kader Partai Gerindra.

Nah kira-kira siapa ya yang akan didukung keluarga Gus Dur di Pilpres 2019 ini? Apa tebakanmu?