Mengenal Lebih Dekat 4 Kota yang Menjadi Kandidat Ibu kota Baru

Palangka Raya adalah sebuah kota yang sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, kota ini memiliki luas wilayah sebesar 2.853 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 275.667 jiwa.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Palangka Raya juga mengalami kemajuan, pada 2018 mencapai 70,42 atau tumbuh 0,90 persen dibanding 2017 dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp 10,93 juta per tahun.

Kota ini juga memiliki beberapa infrastruktur yang bagus dari darat maupun udara hingga sungai yang membentang luas. Palangka Raya memiliki bandar udara Bernama Tjilik Riwut yang dapat terhubung dengan kota-kota di pedalaman hingga antar provinsi di Indonesia. Pesawat yang sudah beroperasi antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Susi Airlines, hingga Citilink.

Selain itu, beberapa tempat wisata seperti Taman Nasional Sebangau, Taman Wisata Fantasi Beach, Pesona Alam Lestari, Danau Tahai, dan Museum Balanga menjadi destinasi wisata menarik yang harus dikunjungi bila datang ke Palangka Raya.

Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 4.890 kilometer persegi. Jumlah penduduknya mencapai 343.193 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistitik (BPS).

Sektor pertanian menjadi penopang perekonomian di Tanah Bumbu karena 16,77 persen penduduk bekerja di sektor tersebut. Untuk diketahui, di sepanjang jalan terbentang luas kebun sawit dan karet. Kedua komoditi ini yang menjadi primadona di Tanah Bumbu.

Selain pertanian, wisata alam merupakan salah satu daya tarik utama kabupaten ini, yang secara geografis terletak di wilayah pesisir. Pantai Pagatan merupakan destinasi yang harus dikunjungi karena terumbu karang bawah lautnya yang mempesona.

Tidak hanya pantai, terdapat juga wisata lain seperti Goa Liang Bangkai serta Taman Edukasi Simpang Empat yang juga harus dikunjungi bila bertandang ke Tanah Bumbu.

Balikpapan adalah sebuah kota di Kalimantan Timur yang memiliki perekonomian terbesar seantero Kalimantan, dengan total Product Domestic Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 79,65 triliun pada 2016.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kota ini memiliki luas wilayah sekitar 508,39 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 639.012 jiwa pada 2017. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 1,60 persen.

Masih di tahun yang sama, pengeluaran per kapita masyarakat Balikpapan mencapai Rp 14,25 juta per tahun atau mengalami peningkatan sebesar 2,67 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sebagai kota dengan posisi strategis di Provinsi Kalimantan Timur dan memiliki bandara internasional, Balikpapan menjadi tempat yang bagus bagi perekonomian dengan pengembangan hotel-hotel atau akomodasinya lainnya bagi wisatawan.

Di sektor pariwisata, kota ini memiliki objek wisata pantai terkenal. Di antaranya Pantai Lamaru, Pantai Manggar, Pantai Kemala, dan Pantai Melawai. Selain itu, terdapat juga wisata berbasis fauna yaitu penangkaran buaya dan beruang madu, serta wisata lukisan tiga dimensi di Teluk Seribu Manggar.

Kota Mamuju di Sulawesi Barat juga digadang-gadang menjadi ibu kota negara Indonesia yang baru. Rekomendasi tersebut diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Secara geografis Kota Mamuju berada di tepi barat Pulau Sulawesi dengan topografi wilayah berupa pesisir hingga pegunungan dengan luas wilayah 4.954 kilometer persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, jumlah penduduk di kabupaten ini 279.393 jiwa.

Walaupun bukan daerah tujuan wisata, Kabupaten Mamuju sebenarnya memiliki banyak tempat menarik untuk dijadikan objek wisata seperti Pulau Karampuang, Pulau Popoongan, dan Pulau Balabalakang. Karena hanya banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik, terumbu karang yang ada di sana masih tergolong sangat bagus.

Akses paling memungkinkan menuju ibu kota Kabupaten Mamuju adalah dengan menggunakan moda transportasi udara. Jumlah penerbangan setiap tahun di kota ini terus meningkat karena Pemerintah Mamuju masih memiliki pekerjaan rumah yaitu sekitar 32 persen jalan darat masih dalam keadaan rusak. Selain itu, jalan aspal hanya ada sekitar 43 persen.