Ada satu hal menarik di tengah perbincangan IDN Times bersama Monique Rijkers. Saat itu tidak terasa perbincangan sudah satu jam berlalu. Jarum jam menunjukkan angka 11.30 WIB, yang menandakan telah memasuki waktu makan siang. Di tengah keramaian pegawai kantor yang beristirahat, sedikit pun tak gentar Monique menyebut kata Yahudi atau pun Israel berkali-kali.
Monique mengaku tidak mudah untuk mengajak pihak lain yang memiliki darah keturunan Yahudi untuk aktif bersama Hadassah. Beberapa kali dia mengajak pihak lain untuk hadir dalam forum diskusi terbuka, namun banyak dari mereka yang khawatir tampil di muka.
“Saya sudah coba mengajak komunitas Yahudi tampil di publik. Ingat ya, komunitas di sini maksudnya orang beragama Kristen atau Islam, tapi dia keturunan Yahudi. Itu saja mereka takut, bahkan saya minta fotonya saja mereka gak mau. Karena mereka takut anak atau keluarga mereka jadi korban persekusi. Tapi sebagaimana saya katakan di awal, saya mendirikan Hadassah untuk mengedukasi, bukan mencari massa, jadi saya terus lanjut,” terang dia.
Perbincangan terus berlanjut, tak terasa matahari telah muncul menerangi langit Jakarta yang usai diguyur hujan. Dengan penuh semangat, Monique menceritakan momen di mana sang nenek mengabarkan bahwa dirinya memiliki darah keturunan Yahudi.
Dia bercerita, “Dulu pas saya umur 2013, omah ingetin saya kalau bahaya bahas Israel atau Yahudi di Indonesia. Terus Oma kasih tahu tuh kalau bapaknya Oma itu keturunan Yahudi. Oma nutupin itu karena takut mungkin ya. Ini kasus yang banyak terjadi di Eropa, mereka menutupi identitas dan mengganti nama bahkan mengganti agamanya agar tidak dikira Yahudi,”.
“Itu pas Oma kasih tahu ke saya, bapak saya gak tahu kalau Oma bilang ke saya. Baru saya bilang ke Bapak, kata Bapak ah gak usah pikirin kayak begtu, haha. Pas saya kasih tahu ke anak saya, dia juga gak begitu tertarik kelihatannya,” tambah dia.
Satu hal yang perlu diingat, agama Yahudi bukan kepercayaan yang bisa dianut oleh sembarang orang. Hanya mereka yang memiliki darah keturunan Bani Israel yang bisa memeluknya. Meski begitu, para keturunan Bani Israel yang tidak memeluk agama Yahudi boleh saja kembali menganut Yahudi kapanpun mereka mau.
Tatkala ditanya, apakah Monique memiliki keinginan untuk kembali mengimani Yahudi, dirinya menegaskan kalau tidak pernah sedikitpun tersirat akan hal itu. “Saya cinta Indonesia, saya cinta agama saya Kristen, dan sama sekali tidak ada keinginan saya untuk convert ke Yahudi,” tegasnya.
Dirinya menutup perbincangan sekitar pukul 11.49 WIB dengan pernyataan “Kalau kita lihat Israel dan Palestina, mereka itu rasnya beda, bahasanya beda, negaranya beda, agamanya beda, pokoknya mereka banyak banget perbedaannya tapi mereka berusaha untuk berdamai. Sedangkan kita Indonesia, tanah air kita sepakat untuk satu, bahasa kita satu, bangsa kita juga gak berbeda, jangan sampai kita terpecah belah gara-gara agama, ini yang harus kita jaga,”.