Mengenal Narkoba Flakka, Pengguna Bisa Bertingkah Seperti Zombie

Flakka awalnya dibuat sebagai obat sintetis. Dikutip dari lifestyle.kompas.com, produksi obat ini dihentikan pada tahun 2012. Karena dampaknya diketahui lebih berbahaya dari kokain. Seorang ilmuwan pemerhati narkoba dari Universitas Nova Southeastern, Fort Lauderdale, Florida bernama Jim Hall, mengatakan bahwa sangat sulit untuk menentukan dosis tepat penggunaan flakka.

Obat yang awalnya didesain untuk kepentingan medis ini akhirnya beredar secara ilegal dan membahayakan manusia.

Flakka mengandung senyawa aktif alfa-PVP (alfa-pirilidinopentiofenon) yang masuk dalam golongan katinona. Flakka berbentuk seperti kristal dan sering disebut juga sebagai “bath salt” atau garam mandi.

Pada tahun 2016, beredar video mengejutkan yang menayangkan seorang lelaki berlari kencang sambil berteriak. Ekspresi wajahnya menakutkan dan terlihat lepas kontrol. Ia melintasi sebuah jalanan di Florida lalu menyerang sepasang suami istri. Bahkan ia berusaha memakan bagian tubuh dari korbannya!

Ini bukan cerita dari sebuah film thriller tentang zombie. Bukan juga cuplikan adegan dalam Resident Evil. Ini nyata!

Dikutip dari rollingstone.com, pada 19 Agustus 2016 kejadian menghebohkan itu terjadi di Florida. Seorang pemuda bernama Austin Harrouff berusia 19 tahun ditemukan bertingkah aneh dan mengancam keselamatan orang lain.

Harrouff menyerang dua orang itu sampai tewas dan berusaha memakan tubuh korbannya. Harrouff segera dilarikan ke rumah sakit untuk diobservasi lebih lanjut. Dari hasil observasi, diketahui bahwa Harrouff berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.

Ia mengonsumsi obat ini secara berlebihan sehingga terjadi lonjakan adrenalin yang tidak biasa. Obat tersebut juga mengganggu sistem hormon dan mengacaukan fungsi normalnya. Dari serangkaian proses penelitian, obat yang dikonsumsi Harrouff disinyalir sebagai flakka.

Setelah kasus Harrouff, sepanjang 2016 itu ditemukan lagi hampir 100 kasus serupa yang semuanya disebabkan oleh penggunaan flakka.

Dampak awal yang didapat dari konsumsi flakka adalah bahagia berlebih karena hormon serotonin terganggu regulasinya. Selanjutnya akan terjadi gangguan pada hormon lain seperti adrenalin dan dopamin.

Jadilah pengguna flakka tidak bisa mengendalikan dirinya dan berbuat brutal. Efek yang ditimbulkan flakka ini bertahan lebih lama di otak dibanding jenis narkoba lainnya.

Selain mengganggu sistem hormon, flakka bisa merusak otak dengan memecahkan pembuluh-pembuluh darahnya. Lebih mengerikannya lagi, satu dosis flakka dijual hanya seharga 6 dollar AS, setara dengan Rp 78 ribu.

Harga yang lebih murah dibanding kokain. Flakka memang sengaja dihargai murah karena mengincar pemuda-pemuda miskin untuk menjadikan mereka pengedar sekaligus.

See, betapa bahayanya obat terlarang bagi tubuh manusia. Stay away from drugs! Banyak jalan untuk menyelesaikan masalah dan meraih kebahagiaan.

Jangan pernah beranggapan bahwa narkoba bisa membuatmu lebih tenang dan melupakan segala problema hidup. Nggak mau, kan film-film tentang zombie itu terwujud di dunia nyata?