Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H.Dimyati Rois. (Dok. PKB).

Jakarta, IDN Times - Rais Syuriah PBNU Profesor Dr KH Zainal Abidin mengungkapkan, KH Dimyati Rois yang wafat di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jumat (10/6/2022) merupakan kiai karismatik yang rendah hati. 

"Saya mengenal baik sosok beliau pada Mukmatar NU di Lampung tahun 2021 dan sama-sama terpilih sebagai AHWA," ungkapnya.

1. KH Dimyati merupakan sosok rendah hati dan selalu berfikir positif

Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. NU)

Kiai Zainal bersama sosok almarhum KH Dimyati Rois merupakan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) atau 9 kiai sepuh NU. Menurut Zainal, ia banyak mengambil pelajaran dari sosok almarhum yang rendah hati dan selalu berfikir positif.  

"Almarhum dalam rapat tidak akan berbicara kecuali hal-hal yang penting. Ia merupakan sosok yang berbicara seperlunya, karena apa yang disampaikan harus bermanfaat untuk kepentingan orang banyak," jelas Zainal.

2. Sosok yang menghormati pendapat seseorang

http://deashakira.blogspot.co.id/

Bahkan, almarhum KH Dimyati memilih diam jika ada seseorang yang sudah sependapat dengan apa yang menjadi penyampaiannya. Saat dimintai pendapat pun, beliau sangat hormat kepada yang meminta pendapat itu.

"itu menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagi saya sebagai AHWA yang lebih muda," kata Zainal.

Bagi Zainal, pelajaran yang dapat diambil dari sosok KH Dimyati Rois yaitu ketika berbicara, berbicaralah seperlunya, ketika pendapat itu sudah sama dengan pendapat yang ingin disampaikan, tidak perlu lagi mengajukan pendapat.

3. Kiai kharismatik yang sederhana dan menjadi 'mata air' bagi banyak kalangan

Instagram/@robikinemhas

Staf Khusus Wakil Presiden yang juga merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menilai, KH Dimyati Rois sebagai sosok kiai kharismatik yang sederhana, yang menjadi 'mata air' bagi banyak kalangan.

"Beliau merupakan 'mata air' bagi segenap lapisan masyarakat, petani hingga pejabat negeri. Teruntuk K.H. Dimyati Rois Al-Fatihah," jelas Robikin.

Editorial Team