Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melanjutkan kegiatan peninjauan latihan komando gabungan TNI yang terintegrasi di kawasan Bandara PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah pada Kamis (20/11/2025). Latihan yang melibatkan ketiga matra tersebut menurunkan 26.998 personel.
Unjuk kemampuan TNI menjadi cerminan militer dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, termasuk potensi gangguan terhadap pengelolaan sumber daya alam nasional. Termasuk bila ditemukan tambang ilegal.
Sebelumnya, latihan terintegrasi serupa sudah dilakukan di Bangka Belitung pada Rabu kemarin. Namun, jumlah personel TNI yang dilibatkan jauh lebih besar yakni mencapai 41.397.
"Penggunaan kekuatan darat, laut dan udara dalam satu rangkaian operasi menunjukkan tingkat interoperabilitas yang semakin maju dan terukur," ujar Sjafrie di dalam keterangan tertulis.
Namun, banyak yang mempertanyakan mengapa dalam penertiban tambang ilegal, malah melibatkan prajurit TNI. Sementara, tugas utama militer sesuai aturan difungsikan untuk mengatasi ancaman pertahanan yang datang dari luar Indonesia.
Purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat (AD) itu menjelaskan pelibatan militer lantaran merupakan bagian dari tugas satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Selain itu, Sjafrie merupakan Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN).
"Tujuannya satu yakni bagaimana kita sebagai negara berdaulat memiliki kemampuan untuk menegakan peraturan dan melakukan penertiban dalam rangka pengamanan sumber daya alam yang merupakan bagian dari kedaulatan NKRI," kata Sjafrie seperti dikutip dari keterangan tertulis Puspen TNI.
Ia pun turut menyebut pelibatan TNI merupakan bagian dari tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
