Menkes Kaget Ribuan Anak di Indonesia Diabetes, Percepat Skrining Dini

24 Nov 2024, 15:00 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Amir faisol)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkejut saat mengetahui banyak anak usia dini yang terdeteksi mengidap penyakit diabetes. Untuk itu, ia menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan diabetes pada anak-anak, mengingat adanya kekhawatiran terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia.

"Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta, dilansir ANTARA, Minggu (24/11/2024).

1. Menkes akan skrining diabetes untuk kelompok anak-anak agar cepat terdeteksi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Gedung Kemenkes, Kamis (10/11/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Budi mengungkapkan diabetes tipe 1 yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal, dan bisa menyebabkan kematian.

Dalam upaya untuk menangani masalah ini, Budi mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah yang dipelopori oleh Presiden Prabowo Subianto yaitu program skrining kesehatan untuk masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak.

"Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining diabetes ini untuk kelompok anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih dini dan penanganannya lebih cepat," katanya.

2. Menkes apresiasi langkah kolaboratif IDAI kembangkan aplikasi skrining kesehatan anak

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat tiba di Gedung Kemenkes pada Senin (21/10/2024). (IDN Times/Amir Faisol)

Menkes Budi juga mengapresiasi langkah kolaboratif antara IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan pihak terkait yang telah mengembangkan aplikasi PrimaKu yang terintegrasi dengan Satu Sehat.

Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan dan tindak lanjut pasien diabetes anak. Dalam paparannya, Menkes Budi menyebutkan sudah terdapat 160 ribu pengukuran pada 883 pasien yang terdaftar di sistem PrimaKu.

"Dengan integrasi antara Primaku dan Satu Sehat, data pasien akan lebih rapi dan terintegrasi dengan baik. Ini akan memungkinkan kita untuk memantau anak-anak yang terkena diabetes secara lebih efektif dan memberikan pengobatan yang lebih baik," kata Menkes.

3. Ribuan anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia menderita diabetes

ilustrasi diabetes (freepik.com/freepik)

Data yang ada menunjukkan lebih dari ribuan anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia menderita diabetes, dan sebagian besar dari mereka diperkirakan mengalami diabetes tipe 1.

Menkes Budi berharap integrasi aplikasi ini akan meningkatkan kualitas pemantauan dan pengobatan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat diabetes pada anak-anak.

"Semoga dengan adanya sistem yang lebih baik, kita bisa memastikan bahwa anak-anak yang menderita diabetes mendapatkan perawatan yang tepat dan terjangkau. Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, kita dapat meningkatkan peluang mereka untuk hidup sehat," katanya.