Presiden Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Bali, Rabu (25/6/2025) (dok. Istimewa)
Budi menuturkan, Kemenkes bersama Kemhan juga menyepakati kerja sama untuk membangun rumah sakit di daerah terpencil dan rawan. Program ini sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, ditargetkan total RS tipe C bisa didirikan di 66 kabupaten/kota tertinggal. Dari total target tersebut, 22 di antaranya sudah mulai dibangun. Kemudian, tahun depan akan ada sekitar 12 sampai 14 unit RS yang akan dibangun di wilayah yang termasuk daerah zona merah.
RS ini nantinya dibangun dengan kemampuan layanan setara dengan yang mayoritas ada di Pulau Jawa. Ia berharap, Kemhan dan TNI melalui Korps Zeni dilibatkan dalam pembangunan RS untuk menjamin keamanan.
"Itu sebabnya pertama kita minta tolong, Pak Menhan tolong kalau bisa yang bangunnya kerja sama dengan Kementerian Pertahanan supaya yang membangunnya nanti aman, kalau perlu tim dari Kementerian Pertahanan juga ikut karena ada zeni-nya," tuturnya dia.
Selain itu, Budi berharap ke depan Kemhan semakin memperbanyak RS milik TNI yang juga difungsikan untuk melayani masyarakat sipil.
"Kita minta tolong juga dengan Pak Menhan, Pak Menhan ini punya banyak RS. Rumah sakit ini melayani kesehatan masyarakat, memang utamanya tentara. Tapi saya bilang ya kalau bisa dibuka lebih luas dari tentara, karena RSPAD itu bukan hanya tentara yang masuk ke sana, semua orang sipil pun banyak masuk ke RSPAD. Nah bisa nggak ini dikembangkan, kebetulan juga ada rumah sakit baru yang dibangun dengan Rumah Sakit Sudirman itu besar sekali," jelasnya.