Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat ditemui usai memberikan sambutan dalam acara ASCC 2023 di Nusa Dua Bali. (IDN Times/Amir Faisol)
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat ditemui usai memberikan sambutan dalam acara ASCC 2023 di Nusa Dua Bali. (IDN Times/Amir Faisol)

Denpasar, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengungkapkan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan supaya kemiskinan ekstrem pada 2024 dapat ditekan hingga nol persen.

Target itu dicanangkan lebih cepat enam tahun dari target agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Untuk mencapai target tersebut, Presiden Jokowi juga telah meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022.

Demikian disampaikan Muhadjir Effendy dalam sambutannya pada acara 'ASEAN Sosio-Cultur Community (ASCC) Knowladge Forum' di Nusa Dua Bali, Minggu (7/5/2023).

“Presiden meminta tingkat kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, yaitu enam tahun lebih cepat dari target agenda SDGs,” kata dia.

1. Kemiskinan ekstrem merupakan persoalan multidimensi

(Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Muhadjir mengatakan, kemiskinan ekstrem merupakan permasalahan multidimensi yang harus diselesaikan secara sinergi antara pemerintah pusat dan daerah melalui penggunaan APBN, APBD hingga APBdes.

Persoalan yang dihadapi penduduk miskin ekstrem meliputi keterbatasan kebutuhan dasar, rendahnya pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya akses air bersih, rumah tidak  layak huni, dan terbatasnya akses ekonomi.

Dia meyakini bahwa persoalan ini dapat dituntaskan jika diintervensi secara gotong royong oleh berbagai pihak.

2. Pemerintah bentuk satgas data dan konvergensi

Editorial Team

Tonton lebih seru di