Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251003-WA0005.jpg
Menteri PMK Pratikno jenguk santri korban runtuhnya Ponpes (Dok. Kemenko PMK)

Intinya sih...

  • Pendidikan vokasi untuk serapan tenaga kerja langsung

  • Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda untuk keluarga sangat miskin

  • Sekolah terintegrasi untuk pemerataan yang inklusif

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan angka kemiskinan bisa ditekan dengan memperkuat sektor pendidikan terutama Vokasi dan sekolah terintegrasi seperi Sekolah Rakyat (SR) dan Sekolah Garuda.

“Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Kemenko PMK untuk memperkuat pendidikan vokasi sebagai salah satu prioritas utama dalam penanggulangan kemiskinan,” ujar Pratikno usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (5/11/2025)

Ia melanjutkan, tugas Kemenko PMK adalah sebagai dewan pengarah yang memprioritaskan pendidikan vokasional. “Kemenko PMK berperan penting dalam mengkoordinasikan dan orkestrasi, memastikan pendidikan dan pelatihan vokasi dilakukan secara sinergis lintas kementerian dan lembaga,” tegas Pratikno.

Selain itu, Kemenko PMK juga diminta untuk mengkaji pengembangan sekolah terintegrasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

"Presiden meminta untuk memikirkan sekolah terintegrasi," jelas Pratikno.


1. Pendidikan vokasi untuk serapan tenaga kerja langsung

Pendidikan Vokasi di Sumut (Dok. IDN Times)

Pratikno memaparkan Pendidikan vokasi difokuskan untuk menjembatani lulusan dengan dunia kerja. Program ini tidak hanya melatih kemampuan teknis dan dan keterampilan mendasar, tetapi juga menyiapkan kemampuan teknologi tinggi. Tujuannya, lulusan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri hingga menjadi tenaga kerja migran unggul di luar negeri, sehingga langsung berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga.

"Jadi bagaimana kita me- matching -kan antara supply side di sektor pendidikan dengan demand side di sektor tenaga kerja. Baik itu tenaga kerja di dalam negeri maupun di luar negeri. Termasuk juga penyiapan kemampuan bahasa dan pengenalan budaya, selain kemampuan teknis," imbuh Pratikno.

Menurut Pratikno, penguatan sumber daya manusia (SDM) tidak hanya menyangkut peningkatan kualitas pendidikan namun juga menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara kompherensif.

2. Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda untuk keluarga sangat miskin

Siswa Sekolah Rakyat Upacara Sumpah Pemuda di Museum BI (Dok. Istimewa)

Tak hanya pendidikan vokasi, Pratikno juga menyebut Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang berada di bawah Kementrian Sosial sebagai salah satu program yang akan dikaji oleh Kemenko PMK kedepannya.

“Untuk kalangan kurang mampu (desil 1 dan 2), pemerintah memperkuat Sekolah Rakyat  yang dikawal Kementerian Sosial, kemudian ada Sekolah Garuda,” kata Pratikno. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas sejak dini bagi keluarga rentan miskin, sebagai upaya memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.

Selain dari pendidikan formal, Sekolah Rakyat juga membekali siswa dengan keterampilan hidup, karakter, dan kepemimpinan. Sementara itu, Sekolah Garuda mempunyai tiga pilar utama yang dijamin bikin siswanya jadi pemimpin masa depan. Sekolah ini memiliki program seperti inkubator pemimpin, akademik, dan Pengabdian Masyarakat.


3. Sekolah terintegrasi untuk pemerataan yang inklusif

Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di berbagai sekolah. (Dok. Kemendikdasmen)

Selain itu, Pemerintah juga mengkaji pengembangan sekolah terintegrasi di tiap kecamatan yang menargetkan kalangan menengah (desil 3-6). Konsep sekolah ini menggabungkan pendidikan dasar hingga menengah dengan fasilitas lengkap (laboratorium sains, seni, olahraga), memadukan pendekatan STEAM untuk menciptakan SDM yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.

"Sekolah ini bukan hanya untuk STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), tapi juga memasukkan unsur Art, dan Sport. Ini akan dikaji lebih dalam,” tambahnya.

Pratikno menyampaikan akan menindaklanjuti setiap arahan kebijakan dari Prabowo sebagai langkah strategis untuk memperkuat sektor pendidikan sekaligus menekan angka kemiskinan.

“ini upaya sistematis pemerintah menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya

Editorial Team