Balawista yang berinduk di bawah naungan Dinas Pariwisata Banten, berharap mendapat dukungan dari Kemenpar. Khususnya dalam bentuk pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menambah personel Balawista.
“Paling tidak kami membutuhkan 1.200 SDM, Karena personel kami baru 200 orang. Sedangkan destinasi wisata di Pantai Carita ini sangat panjang. Serta kami berharap bisa didirikan beberapa menara pantau. Yang saat ini, kami miliki baru dua menara. Satu berada di Anyer dan Tanjung Lesung,” ucap Ade.
Menpar Arief Yahya yang mendengar kesaksian dari Balawista, langsung memberi apresiasi setinggi-tingginya. Menurutnya, Balawista merupakan bagian dari masyarakat yang terdampak. Namun, mereka tetap berperan aktif melakukan evakuasi kepada wisatawan.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada seluruh Balawista, yang sudah membantu fase recovery pasca bencana. Semoga Allah membalas keikhlasan teman-teman dengan pahala yang terbaik,” ujar Menpar Arief.
Menpar juga mengatakan, strategi pemulihan bencana dilakukan saat fase tanggap darurat selesai, yaitu hingga 4 Januari 2019. Pada fase pemulihan, Kemenpar akan melakukan strategi untuk memulihkan SDM, pemulihan destinasi dan melakukan pemasaran di destinasi yang tak terdampak.
Dalam kunjungan ke posko Balawista tersebut, Menpar memberikan bantuan untuk operasional Balawista berupa life jacket, handy talkie, pakaian, dan dana infak sumbangan Kementerian Pariwisata.