Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250824_150105.jpg
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf di Gedung Kemensos, Minggu (24/8/2025)

Intinya sih...

  • Gus Ipul mengimbau seluruh warga agar terlibat dalam pemutakhiran data kependudukan untuk konsolidasi data.

  • Orang tua Raya sudah ditangani oleh Kemensos dan berada di salah satu sentra di Sukabumi.

  • Kasus Raya menjadi pembelajaran bagi semua warga untuk menyisir mereka yang memerlukan perlindungan Jaminan Sosial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul membantah bahwa Dinas Sosial Sukabumi terlambat mengatasi kasus Raya, balita di Sukabumi yang meninggal karena infeksi cacing.

Menurut Gus Ipul, penanganan kasus Raya mengingatkan pentingnya data kependudukan bagi warga.

"Sebenarnya tidak ada keterlambatan, ini adalah salah satu hal yang menjadi bagian dari strategi Presiden untuk konsolidasi data. Jadi pendataan ini menjadi sangat penting karena banyak sekali warga kita ini yang belum terdata, baik itu lewat dukcapil maupun tentu lewat data tunggal sosial ekonomi nasional," kata Mensos di Gedung Kemensos, Minggu (24/8/2025).

1. Seluruh warga agar terlibat pemutakhiran data

Mensos Syaifullah bersama Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko cek DTKS di Kantor Kemensos Cawang Jaktim, Rabu (30/10/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Gus Ipul mengimbau agar seluruh masyarakat dan pemerintah daerah ikut terlibat di dalam pemutakhiran data.

"Nah kemarin itu sebenarnya kita juga baru mengetahui belakangan ini ya seperti apa sebenarnya yang terjadi. Tetapi kita sudah lihat dan Kementerian Sosial juga sudah turun untuk melakukan assessment," ucapnya

2. Orang tua Raya ditangani Kemensos

Suasana Sentra Bahagia yang akan dibangun menjadi salah satu tempat Sekolah Rakyat (IDN Times/Indah Permata Sari)

Gus Ipul mengatakan, saat ini orang tua balita Raya sudah ditangani oleh Kemensos, dan saat ini berada di salah satu sentra di Sukabumi.

"Orang tuanya, kakaknya atau adiknya yang itu sedang dalam assessment, insyaAllah nanti akan dimasukkan ke sentra kita yang ada di Sukabumi," paparnya.

3. Pembelajaran bagi semua

Infografis kasus infeksi cacing Raya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Gus Ipul menilai, kasus Raya menjadi pembelajaran agar seluruh warga menyisir warga yang memerlukan perlindungan Jaminan Sosial.

"Kita berharap ya, kita harus bersinergi ini dengan pemerintah daerah utamanya, di desa-desa dan juga di RT RW untuk benar-benar bisa memberikan suatu data yang tepat yang baik, sehingga kita bisa berikan langkah-langkah atau intervensi yang tepat," ucapnya.

Diketahui, kondisi seorang balita bernama Raya beredar luas di media sosial. Bocah berusia tiga tahun itu meninggal dunia dengan tubuh dipenuhi cacing gelang.

Rekaman CT scan yang diunggah akun lembaga sosial Rumah Teduh memperlihatkan bagaimana parasit menyerang organ dalam tubuhnya hingga membuatnya lemah tak berdaya.

Kisah pilu Raya bukan sekadar perkara medis, melainkan gambaran betapa rapuhnya sistem perlindungan anak dan jaring pengaman sosial di negeri ini. Lahir dari orang tua dengan keterbatasan mental, Raya tumbuh tanpa pengasuhan yang layak.

Ia sering bermain di kolong rumah panggung yang kotor dan penuh kotoran ayam. Dari sanalah penyakit perlahan masuk ke tubuh mungilnya.

Editorial Team