Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menko PMK Kumpulkan Para Menteri Usai Viral Kasus Raya Balita Cacingan

Pratikno
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno dalam konpers penanganan bencana di Gedung PMK, Kamis (21/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Rapat dengan berbagai kementerianPratikno mengadakan rapat dengan Kementerian Dalam Negeri, Kesehatan, Sosial, Pekerjaan Umum, Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, BPJS Kesehatan, serta Badan Gizi Nasional.
  • Pentingnya pendataanPratikno menekankan pentingnya data yang tepat sebagai dasar intervensi dini, demi melindungi anak-anak sejak awal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memimpin Rapat Tingkat Menteri membahas kasus kematian balita bernama Raya di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena infeksi cacingan.

Dalam rapat bertema 'Penanganan Penyakit dan Peningkatan Kualitas Kesehatan Balita,' Pratikno mengatakan, tragedi meninggalnya balita tersebut sebagai alarm nasional yang harus memicu gerakan bersama.

“Kita wajib introspeksi diri dan bergerak. Kasus ini adalah alarm nasional. Keselamatan anak nomor satu Kehilangan satu nyawa anak adalah kehilangan yang tak ternilai. Kasus ini tidak boleh terulang lagi bagi anak-anak Indonesia lain, di manapun,” ujar Pratikno saat memimpin Rapat Tingkat Menteri, Jumat (22/8/2025).

1. Rapat dengan berbagai kementerian

Kasus Raya
Infografis kasus infeksi cacing Raya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pratikno mengadakan rapat dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, BPJS Kesehatan, serta Badan Gizi Nasional.

“Pemerintah tanggap dan segera bergerak. Lebih penting lagi, kita membangun sistem pencegahan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi. Kita cegah, jangan sampai terlambat,” kata Pratikno.

2. Pentingnya pendataan

Potret Surat Iizin Mengemudi (SIM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Potret Surat Iizin Mengemudi (SIM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)

Pratikno menekankan pentingnya data yang tepat sebagai dasar intervensi dini demi melindungi anak-anak sejak awal.

“Pendataan yang benar akan memastikan kita bisa bergerak cepat dan tepat. Kita cegah, jangan menyesal kemudian,” kata dia.

3. Pemerintah akan memperkuat layanan dasar anak

WhatsApp Image 2025-08-17 at 20.41.01 (1).jpeg
Aktivitas bermain anak2 di posko yang didirikan Kemensos dan KemenPPA di sekitar Monas

Pratikno mengatakan, pemerintah akan memperkuat layanan dasar anak, mulai dari memperbaiki SOP layanan kesehatan dan pemberian obat, menguatkan peran posyandu dan puskesmas, meningkatkan sanitasi dan kelayakan perumahan, hingga memastikan anak dari keluarga miskin terlindungi lewat identitas resmi dan BPJS Kesehatan PBI.

“Kasus Ananda Raya adalah alarm nasional. Jawaban pemerintah jelas, perbaikan SOP layanan, pendataan dan jaminan kesehatan, hingga penguatan posyandu dan puskesmas. Alarm ini harus kita jawab dengan aksi nyata agar tidak ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban," ucap Pratikno.

Share
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us