Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
antarafoto-konferensi-pers-menteri-ham-menyikapi-aksi-unjuk-rasa-1756885431.jpg
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (kiri) bersama jajaran memberikan keterangan pers menyikapi situasi terkini terkait aksi unjuk rasa di berbagai daerah, di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa (2/9/2025). Menteri HAM menyatakan pemerintah akan memulihkan hak korban demo ricuh di berbagai daerah sebagai salah satu tanggung jawab negara. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Intinya sih...

  • KemenHAM turunkan tim untuk mencari tiga orang yang dilaporkan hilang

  • Bima Permana Putra ditemukan di Malang oleh tim Resmob Polda Metro Jaya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri HAM, Natalius Pigai, meminta agar publik tidak cepat mengambil keputusan soal tiga orang yang dilaporkan hilang pascademonstrasi pada akhir Agustus 2025.

Dia mengatakan, terlalu cepat menyimpulkan tiga orang tersebut hilang. Apalagi jika belum dilakukan upaya pemprofilan (profiling) soal peran orang-orang di demonstrasi akhir Agustus lalu. Dia mengatakan, mungkin saja tiga orang itu bersembunyi karena panik.

"Maksudnya gini, dalam suasana kepanikan, itu orang suka menyembunyikan diri. Kemudian, oleh orang-orang tertentu menyatakan hilang. Terlalu dini untuk menyatakan orang itu hilang," ujar dia kepada awak media, Kamis (18/9/2025).

1. Kemen HAM turunkan tim

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (IDN Times/Lia Hutasoit)

Adapun tiga orang yang dilaporkan hilang yakni Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syaputradewo. Menanggapi ini, Kemen HAM menurunkan tim untuk mencari tiga orang tersebut.

"Saya sudah turunkan tiga tim, mereka yang berkomunikasi dengan keluarga orang yang hilang ini," ujar Pigai.

Timnya mengecek kepolisian resor (polres) hingga kepolisian daerah (polda) terdekat terkait dengan tempat hilangnya ketiga orang itu.

"Kita tidak tahu, tiga orang yang dinyatakan belum kelihatan. Kalau saya pakai belum kelihatan, bahasa saya adalah, bukan hilang, tapi belum kelihatan," ujar dia.

2. Bima Permana Putra ditemukan di Malang

Bima Permana Putra (29) yang sempat dilaporkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) hilang (Dok. Humas Polda Metro)

Terbaru, Bima Permana Putra (29) yang sempat dilaporkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) hilang telah ditemukan. Tim Resmob Polda Metro Jaya menemukam Bima di depan Klenteng Eng An Kiong, Jalan R.E. Martadinata, Kota Lama, Rabu (17/9/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, saat ditemukan, dia sedang menggelar dagangan mainan.

"Bima Permana Putra diamankan oleh anggota Resmob Polda Metro Jaya di lokasi tempatnya berjualan, yaitu di depan Wihara Klenteng," kata Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/9/2025).

3. Bima sempat sewa hotel sebelum berjualan mainan

BEM SI gelar aksi teatrikal saat demo di gerbang utama Gedung DPR RI Jakarta Pusat pada Kamis (4/9/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bima terakhir bekerja sebagai staf maintenance di gudang penyimpanan ikan PT RAS, Penjaringan, Jakarta Utara, pada 28 Agustus hingga 30 Agustus 2025. Pada 1 September, dia pergi ke Tegal menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sana, motor itu dijual dengan harga Rp5 juta.

"Yang bersangkutan menjual sepeda motor tersebut melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan hotel dengan harga Rp5 juta melalui akun facebook Shiba Taiju," ucap dia.

Bima berangkat ke Malang, Jawa Timur dengan kereta api. Di sana dia memesan kamar hotel di Hotel Java Boutique dari tanggal 3-5 September menggunakan aplikasi.

Pada 5 September, Bima check-out, kemudian lantas pindah ke Klenteng Eng An Kiong, kawasan Kota Lama, Malang. Dari situlah ia mulai berjualan mainan barongsai yang dibeli lewat marketplace seharga Rp400 ribu.

"5 September 2025 sampai 16 September 2025 Bima Permana Putra terus melakukan kegiatan berjualan di depan wihara Klenteng. Untuk beristirahat, dia selalu kembali ke Pom Bensin Mergosono," ujar dia.

Tak hanya Bima, Eko Purnomo juga dilaporkan telah ditemukan di Kalimantan Tengah. Hilangnya Eko bermula pada 26 Agustus 2025 sampai awal bulan September 2025 di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Saat itu terjadi serangkaian peristiwa unjuk rasa yang berujung kerusuhan.

Polda Metro kemudian melakukan pencarian dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga sehubungan dengan hilangnya korban Eko Purnomo.

“Dari keterangan orangtua, Eko Purnomo hilang tidak pulang ke rumah. Namun Eko memberitahukan kepada orangtuanya melalui WhatsApp bahwa Eko pergi untuk bekerja di Kalimantan,” ujar Ade Ary.

Editorial Team