Ruang Pintar PNM hadir untuk mendekatkan akses pendidikan informal bagi anak-anak yang tumbuh dalam keterbatasan. (dok. PNM)
Dalam sambutannya saat meresmikan fasilitas tersebut, Menteri Maruarar Sirait menyampaikan apresiasi atas upaya PNM dan SMF dalam mengoptimalkan ruang lokal untuk kepentingan masyarakat.
“Ruang yang tidak digunakan harus dihidupkan kembali. Ketika bangunan di kawasan permukiman bisa menjadi tempat belajar dan tempat tumbuhnya keluarga, itu artinya pembangunan berjalan sampai ke akar,” ujarnya.
Selain menyediakan ruang belajar, Ruang Pintar PNM menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis permainan, yang menciptakan suasana belajar interaktif dan menyenangkan. Metode ini dirancang untuk menumbuhkan minat belajar sejak dini sekaligus memperkuat pondasi pengetahuan anak sebagai generasi penerus.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan komitmen kolaborasi antara PNM dan PT SMF.
“PNM saat ini telah memiliki 158 Ruang Pintar yang tersebar di berbagai wilayah. Ke depan, kami berharap pengembangan Ruang Pintar PNM dapat semakin diperluas melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat."
"Ruang Pintar PNM tidak hanya menjadi sarana belajar bagi anak-anak, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk aktivitas non-pendidikan, mulai dari kegiatan budaya hingga pelatihan peningkatan kapasitas bagi para nasabah PNM. Dengan pemanfaatan yang optimal, Ruang Pintar dapat menjadi pusat aktivitas positif di komunitas,” lanjut Arief.