Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan perjuangan mewujudkan keadilan gender jadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan demokrasi yang berkelanjutan. Dia mengatakan, demokrasi tak bisa berjalan adil, jika ada kelompok yang masih timpang dan alami kekerasan.
Maka maraknya kekerasan pada peremuan jadi alarm komitmen kolektif jadi hal yang diperlukan untuk menciptakan ruang setara dan aman bagi semua orang. Dia mengatakan, demokrasi juga bukan soal pesta politik pemilihan umum yang berlangsung tiap lima tahun, namun lebih besar daripada itu.
“Demokrasi bukan hanya soal pemilu lima tahunan, tetapi soal bagaimana hak-hak dasar warga negara, termasuk perempuan dan kelompok rentan lainnya dihormati, dilindungi, dan dipenuhi setiap hari. Demokrasi yang berkelanjutan adalah demokrasi yang memberi ruang partisipasi setara, yang menolak kekerasan dalam bentuk apa pun, dan yang menjamin keadilan sebagai fondasi kehidupan berbangsa,” kata dia, dikutip Kamis (22/5/2025).