Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menekankan pentingnya transparansi dan penyelesaian kasus kekerasan seksual. Arifah mengatakan, transparansi adalah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
Hal ini berangkat dari kasus kekerasan yang menimpa 13 orang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pelaku merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi berinisial EM. Menurut dia, keputusan UGM menjadi contoh baik yang patut diikuti kampus lain.
"Karena ada keputusan tegas yang sangat baik yang dilakukan oleh civitas akademika di UGM Ini bisa menjadi perhatian dari kampus-kampus yang lainnya bahwa bila terjadi kasus seperti itu jangan ditutupi karena membawa nama baik kampus. Tetapi harusnya transparan dan terbuka, Kemudian melakukan penyelesaian ini demi kebaikan kita semua," kata Arifah saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/4/2025).