Menteri PPPA Sambangi Pelaku Penusukan di Cilandak: Dia Anak Baik

Dia menjelaskan saat ini MAS saat ini belum bisa ditanyakan lebih jauh soal perkara yang menjeratnya. Hal itu juga tidak dilakukan untuk menjaga psikologis MAS.

"Sekarang dalam kondisi yang belum bisa ditanya lebih jauh karena kami juga menjaga secara psikologis untuk tidak bertanya kepada hal-hal yang mengingatkan kembali gitu karena itu ada petugasnya atau ada ahlinya untuk bisa memperdalam apa yang sesungguhnya terjadi," katanya.

Dia mengatakan kasus ini diharapkan bisa menjadi momen introspeksi bersama. Salah satunya adalah soal pola asuh anak di dalam keluarga. Maka dia belum bisa menjelaskan secara detail soal kenapa kasus pembunuhan ini bisa terjadi. 

"Cuma kita belum tahu kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini. Kita tunggu saja ya, mudah-mudahan ini sebagai momen untuk instropeksi kita semua. Saya juga jadi belajar, oh ternyata kita punya anak ini juga tidak semudah yang dibayangkan. Jadi keterbukaan, komunikasi, itu yang menjadi prioritas pengasuhan pola asuh di keluarga. Saya agak berat menyampaikan ya, ya gitu saja," katanya.

Dalam kasus ini MAS melakukan penusukan pada ayah, nenek dan ibunya pada Sabtu (1/12/2024) dini hari di perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tindakan ini menewaskan ayah dan nenek pelaku. Sedangkan ibunya berhasil keluar dari rumah dan meminta pertolongan. Kini sang ibu tengah mendapat perawatan di rumah sakit Fatmawati. Arifah mengaku ingin bertemu dengan ibu pelaku namun masih melihat kondisi korban.

"Ya karena kementerian kami kan pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak. Jadi tadi kami juga sebetulnya ingin berkunjung menjenguk ibunda. Tapi karena belum memungkinkan kondisinya, jadi kita belum bisa bertemu. Sebetulnya dari pagi saya ingin bertemu, tetapi karena kondisi di sini, karena si anak ini kan juga perlu dikuatkan secara psikologis," katanya.