Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Saudi National Hospital, Makkah Arab Saudi. IDN Times/Faiz Nashrillah

Makkah, IDN Times - Jemaah haji Indonesia benar-benar dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang ada di Makkah. Tak cuma saat berada di penginapan, ketika sakit pun, petugas haji berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Bahkan, beberapa rumah sakit rujukan di Arab Saudi pun berusaha membuat layanan terbaik. Salah satunya adalah Saudi National Hospital (SNH). Rumah sakit rujukan para jemaah dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ini mengaku berusaha membuat jemaah yang sakit merasa seperti dirawat di rumah sendiri. 

Upaya membuat rumah sakit itu ''berasa'' Indonesia terlihat sejak pertama kali para jurnalis bertemu dengan salah satu petinggi mereka. ''Selamat datang di rumah sakit Indonesia,'' kata Direktur SNH, Faheem Rahman, sambil bercanda, Senin (10/6/2024) lalu. 

Suasana perawatan di Saudi National Hospital, Senin (11/6/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah

Faheem mengaku tak sedang membual. Predikat sebagai 'rumah sakit Indonesia' datang langsung dari pasien Indonesia. Menurut Faheem, mereka sangat senang mendapatkan pelayanan maksimal di SNH. ''Mungkin karena budaya kerja yang kami miliki yang menghargai perbedaan. Kami punya banyak staf yang bisa berbahasa Indonesia. Mereka tak sekadar merawat tapi juga menganggapnya sebagai keluarga,'' ujarnya. 

Di rumah sakit tersebut, kata Faheem, ada enam perawat asal Indonesia. Beberapa dokter juga diminta belajar bahasa Indonesia untuk memudahkan komunikasi dengan pasien dari Indonesia.

Selain soal keunggulan soal budaya kerja, Faheem menyebut rumah sakitnya punya banyak kelebihan di bidang teknologi. "Terutama soal critical care unit. Kami punya Cardio Care unit, kami juga punya laboratorium kateter jantung. Alhamdulillah kami telah melakukan kateter pada ribuan pasien dengan ratio kegagalan nol,'' ujarnya.  

Khusus untuk musim haji ini mereka baru saja meluncurkan beberapa ruangan kamar baru. Bahkan, untuk musim haji tahun, SNH berencana membangun 150 bed untuk pasien. ''Ketika puncak haji kami juga akan berjaga di sana selama 24 jam.  Kami pokoknya akan bersama Anda di Mina dan Arafah 24 jam sampai selesainya musim haji,'' kata Faheem. 

 

Suasana perawatan di Saudi National Hospital, Senin (11/6/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah

Sementara itu, perawat SNH asal Indonesia, Yanti Nurindahsari mengakui bahwa dirinya mendapat tugas khusus untuk merawat sekaligus menjadi penghubung kepada para pasien di Indonesia. Diakuinya, keterlibatan orang Indonesia untuk merawat para jemaah asal Tanah Air lebih nyaman. 

''Jadi di ini nyaris tak ada kendala bahasa. Sebaliknya, manajemen mengakui cara kerja orang Indonesia bagus,'' kata dia. 

Ditemui di tempat yang sama, Salah satu pasien bernama Roslaini binti Junaidi mengaku puas dengan pelayanan rumah sakit tersebut. Menurut pasien jantung tersebut, pelayanan di rumah sakit tersebut membuatnya serasa dirawat di rumah sendiri. ''Kemarin baru masuk. Saya sesak karena jantung penuh cairan. Alhamdulillah sekarang sudah mendingan,'' ujar pasien asal Lhoksumawe Aceh ini.

Editorial Team