Wawancara khusus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di acara Real Talk with Uni Lubis di Mangkunegaran, Surakarta, Kamis (16/3/2023). (IDN Times/Reynaldy Wiranata & Gilang Pandutanaya)
Lebih lanjut, Gibran menjelaskan, Pemkot Solo tak mudah mendapatkan dana untuk berbagai proyek. Mengingat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo termasuk yang rendah.
Dia mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pembangunan di wilayahnya ialah dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kementerian, hingga swasta.
"Kalau dibilang gampang gak juga. APBD kita kecil, kita mengakui itu tapi kita memperbanyak kolaborasi dengan semua pihak. Misalnya ini dengan BUMN ada juga yang kolaborasi provinsi, pemkot kemenhub, Kemen PUPR, misalnya di Simpang Tujuh Joglo kolaborasi," tutur dia.
"Ada juga kolaborasi murni dengan swasta misalnya Solo safari kolaborasi seperti itu soalnya duit kita kecil, dan banyak aset kita yang belum termanfaatkan dengan baik. Jadi itulah bargaining kita itu," lanjut Gibran.
Selain investor, kata dia, kinerja dan kualitas ASN juga perlu diperhatikan. Sehingga perannya terus berinovasi dan mempermudah investasi di Kota Solo. Kolaborasi antar lembaga itu juga diperbanyak aksi di lapangan. Sehingga kajian yang dilakukan bukan hanya teori dan perencanaan belaka.
"Dan kita kalau di Solo dengan semua investor, semua calon investor yang mau hadir di sini kita ingin ASN itu kerja-kerjanya seperti pengusaha, seperti swasta, kita ingin semuanya dipermudah," imbuh Gibran.