Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Meutya Hafid pimpin sidang Komisi I DPR (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Meutya Hafid pimpin sidang Komisi I DPR (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, meminta agar perusahaan pers dapat dimasukkan dalam kategori industri yang mendapatkan insentif berupa relaksasi pajak.

"Pandemik COVID-19 menyebabkan krisis di berbagai bidang dan tidak luput juga bagi industri pers. Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa kehadiran pers saat ini justru menjadi krusial untuk diseminasi informasi yang baik," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (10/4).

1. Bebaskan pajak untuk perusahaan pers

IDN Times/Arief Rahmat

Menurut Meutya Hafid, ada beberapa poin hasil komunikasi DPR dengan Dewan Pers, yang dapat membantu perusahaan pers saat ini di antaranya; penghapusan kewajiban membayar Pph 21, 22, 23 25 selama tahun 2020, penangguhan pembayaran denda-denda pajak utang sebelum tahun 2020.

"Di samping itu, juga adanya keberpihakan dengan memberikan alokasi diseminasi program dan kinerja pemerintah untuk perusahaan yang terdaftar di Dewan Pers," kata Meutya.

2. Perusahaan pers ikut ke pusaran situasi krisis

Jurnalis menghadiri jumpa pers penyerahan bantuan Tiongkok kepada Kemenkomarves, di Bandara Halim, Jakarta, Jumat (27/3). Dok. Aldi Chandra

Meutya Hafid juga meminta pemerintah dapat memberikan insentif kepada perusahaan pers untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan pers yang kredibel pada saat situasi krisis.

Politisi perempuan Partai Golkar itu beranggapan, tidak berlebihan menyebut bahwa pekerja pers adalah juga menjadi bagian dari garda terdepan melawan COVID-19 yaitu perang melawan COVID-19 dengan informasi yang sahih dan akurat di tengah gelombang hoaks saat ini.

3. Meutya imbau insan pers untuk social distancing saat bertugas

Jurnalis menghadiri jumpa pers penyerahan bantuan Tiongkok kepada Kemenkomarves, di Bandara Halim, Jakarta, Jumat (27/3). Dok. Aldi Chandra

Terlepas dari insentif terhadap perusahaan pers, jurnalis televisi senior ini juga mengimbau teman-temannya di lapangan untuk tetap berprinsip tidak ada berita seharga nyawa.

“Tidak ada satu berita pun yang harganya melebihi nyawa anda. Sayangi diri dan keluarga, jaga jarak,” kata Meutya.

Meutya Hafid akan ngobrol asik di program AKSI by IDN Times, Jumat (10/4) pukul 17.00 WIB. Kalian bisa bertanya langsung di live Instagram IDN Times nanti!

Editorial Team