MIND ID Komitmen Terus Jadi Tulang Punggung Hilirisasi Mineral

Jakarta, IDN Times - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, berkomitmen untuk terus menjadi tulang punggung hilirisasi komoditas mineral guna mendukung pemerintah dalam menekan impor serta memperkuat sektor industri manufaktur nasional.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil merealisasikan sejumlah proyek penting guna mendukung hilirisasi komoditas mineral.
Dilo meyakini hilirisasi akan menciptakan integrasi rantai nilai komoditas mineral dan batubara yang berdampak positif pada pengurangan impor serta penguatan industri dalam negeri.
"Hilirisasi yang kami jalankan dalam 5 tahun terakhir ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mineral dan batu bara, baik untuk industri maupun masyarakat. Tujuannya adalah mencapai swasembada mineral, sehingga kita tidak lagi perlu mengimpor bahan baku atau bahan setengah jadi dari luar negeri," ujar Dilo.
1. Indonesia kini mampu memproduksi 50 hingga 60 ton emas
Sebagai contoh, Dilo menjelaskan, pasar Indonesia memerlukan lebih dari 70 ton emas setiap tahunnya. Sebelumnya, bahan baku pembentuk emas harus diekspor terlebih dahulu, kemudian diimpor kembali dengan menggunakan harga pasar global.
Namun, dengan beroperasinya Smelter Freeport Indonesia yang berada di bawah naungan Grup MIND ID, Indonesia kini mampu memproduksi 50 hingga 60 ton emas secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Sebelum adanya smelter, Indonesia harus mengimpor emas untuk kebutuhan dalam negeri. Memang masih ada gap, dan ini yang sekarang coba kita kurangi ke depannya," tambahnya.