Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moeldoko: Terduga Pelaku Bom Sukoharjo Belum Terdeteksi Jaringannya

IDN Times/Margith Juita Damanik
IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, memberikan pernyataan mengenai ledakan bom yang terjadi di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin malam (3/6) lalu. Menurutnya, jaringan dari pelaku bom belum diketahui dengan pasti.

Hal ini disampaikan Moeldoko usai mengikuti silaturahmi dan halalbihalal dengan Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo dan ibu negara, Iriana Widodo, dalam open house di Istana Negara pada Rabu (5/6) pagi.

1. Jaringan belum diketahui, pelaku diduga perseorangan

IDN Times/Nugroho Adi Purwoko
IDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Moeldoko mengatakan, belum diketahui pasti pelaku pengeboman berasal dari jaringan apa. Untuk sementara, diduga pelaku bersifat perorangan.

"Kayaknya masih bersifat perorangan, tapi masih didalami," kata Moeldoko ditemui di Istana Negara. "Ini tidak bermain dalam suatu jaringan sehingga cukup sulit didteksi," lanjut dia.

Menurutnya, latar belakang tindakan si pelaku juga masih dalam pendalaman. "Kita jadi belum tahu persis apa latar belakang dia sebenarnya. Apa yang menjadi garis perjuangannya, itu yang masih kita dalami ya," kata Moeldoko lagi.

2. Aparat diharap mengambil langkah agar kejadian serupa tak terjadi lagi

CCTV Dishub Sukoharjo
CCTV Dishub Sukoharjo

Moeldoko menyebutkan, aparat kepolisian diharapkan dapat mengambil langkah tegas guna menghindari kejadian serupa terjadi kembali.

"Saya pikir ini kepolisian sedang melakukan upaya untuk meniadakan tindakan-tindakan yang tidak baik dan merugikan masyarakat," kata Moeldoko. "Untuk itu, peristiwa Surakarta adalah sebuah momentum yang bagi kita, aparat kepolisian khususnya, untuk mengambil langkah-langkah yang semakin baik ke depan agar tidak lagi terjadi," lanjut dia.

Ia mengatakan, keamanan kita secara nasional akan ditingkatkan.

"Mudah-mudahan kesigapan kita dengan kejadian itu justru semakin meningkat. Tadinya menghadapi Lebaran ini sudah cukup bagus, tapi setelah kejadian ini kita semakin meningkatkan upaya keamanan," kata Moeldoko lagi.

3. Berharap kasus tidak dikaitkan dengan politik

IDN Times/Margith Juita Damanik
IDN Times/Margith Juita Damanik

Moeldoko sempat menitipkan pesan, agar kasus pengeboman yang terjadi tidak dikaitkan dengan urusan politik Tanah Air.

"Tapi yang kedua saya juga ingin sekalian menitipkan pesan kepada teman-teman sekalian bahwa jangan ada upaya untuk menggiring opini tentang saat ini yang sedang berproses, bahwa proses hukum yang pernah dijalani oleh Pak Sunarto dan Pak Kivlan Zen jangan dipolitisasi ke ranah politik," kata Moeldoko.

4. Anggap ada penggiringan opini di media massa

IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Moeldoko, media massa yang ada seolah melakukan penggiringan opini terhadap masyarakat.

"Saya lihat di media massa saat ini ada upaya untuk memobilisasi opini seolah-olah ini bukan peristiwa hukum, bukan peristiwa politik, atau bukan kejadian hukum, tetapi kejadian politik," kata Moeldoko.

"Ini yang tidak boleh terjadi, saya harap semuanya untuk bersabar ikuti saja proses hukum, nanti akan menentukan seperti apa. Kalau ini dibiarkan nanti masyarakat jadi terpengaruh, jangan memengaruhi polisi dalam melakukan proses ini," lanjut dia.

Share
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us