Sinta Wahid Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia, Ini Sebabnya

Sosok inspiratif yang patut dicontoh

Jakarta, IDN Times - Istri mantan Presiden RI, almarhum KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid masuk ke dalam daftar 11 perempuan berpengaruh di dunia versi New York Times tahun 2017. Bersama 10 perempuan inspiratif lainnya, mulai dari panglima perang, novelis, hingga diplomat, perempuan 69 tahun ini dianggap layak menerima predikat ini.

Berikut alasan yang mengapa New York Times memilih Sinta:

1.Toleran

Sinta Wahid Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia, Ini SebabnyaDok. IDN Times/Wahid Insitute

Seperti suaminya, Gus Dur, ia konsisten menyerukan Islam yang toleran. Selama 16 tahun terakhir ia bersafari tiap Ramadan tiba. Sinta mengadakan buka puasa bersama di berbagai kota di Indonesia untuk menumbuhkan rasa toleransi.

Baca juga: Alasan Istri Gus Dur Ingin Buka Bersama di Gereja dan Kenapa FPI Menolaknya

Mengutip Times, Sinta juga sempat didatangi satu kelompok transgender yang ingin membuka kembali pesantren karena ditutup organisasi Islam garis keras. Menanggapi hal ini, Sinta berujar bahwa menurut ajaran Islam, semua orang punya hak untuk menyembah Tuhan, tak hanya segelintir orang.

2. Feminis

Sinta Wahid Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia, Ini SebabnyaDok. IDN Times/Yayasan Puan Amal Hayati

Lewat Yayasan Puan Amal Hayati yang didirikan tahun 2013 lalu, Sinta aktif memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia ingin perempuan di Tanah Air terbebas  dari kekerasan berdasarkan prinsip-prinsip moral, agama, dan kemanusiaan. Ibu dari empat orang puteri ini juga terkenal menentang keras praktek poligami yang baginya merugikan kaum hawa.

3. Berani

Sinta Wahid Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia, Ini Sebabnya

Selain dikenal sebagai sosok yang toleran, layaknya mendiang suaminya, Sinta juga dikenal berani. Tahun lalu, di tengah panasnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dan kasus penistaan agama yang menimpa Basuki  Tjahaja Purnama alias Ahok. Sinta Wahid justru mengambil sikap berbeda dari kebanyakan warga yang ramai-ramai membenci mantan gubernur Jakarta itu. Ia justru menyatakan Ahok berani mengambil posisi di antara kelompok dominan.

Baca juga: 6 Alasan Gus Dur Layak Jadi Panutan Anak Muda Dalam Hargai Perbedaan

Topik:

Berita Terkini Lainnya