Apa Itu Agama Baha'i yang Hari Rayanya Diucapkan Menag?

Agama Baha'i pertama kali muncul di Iran

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu terakhir video Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjadi perbincangan. Sebab, Yaqut mengucapkan hari raya untuk agama Baha'i.

Berikut pernyataan Menag Yaqut:

Kepada saudaraku, masyarakat Baha'i di mana pun berada, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Naw Rush 178 EB, suatu hari pembaharuan yang menandakan musim semi spiritual dan jasmani, setelah umat Baha'i menjalankan ibadah puasa selama 19 hari katanSemoga hari raya ini dapat menjadi kesempatan dan momentum bagi seluruh bangsa kita untuk saling bersilaturahim dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama, bahwa agama perlu menjadi sarana yang memberikan stimulus rohani bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bekerja sama dan maju. Demikian juga menjadikan agama sebagai rahmat bagi semua makhluk.

Kita bangsa Indonesia dalam suasana COVID-19 ini tengah diuji untuk menyelaraskan agama dan ilmu pengetahuan agar menjadi sumber kebaikan sosial bagi sesama. Semua lapisan masyarakat perlu bekerja sama menyatukan visi dan tindakan, menyalurkan harapan dan semangat dan cinta kasih kepada sesama anak bangsa.

Apa itu Agama Baha'i dan bagaimana sejarahnya?

Baca Juga: Dikira Sempalan Syiah dan Ajaran Sesat, Ini 5 Fakta Agama Baha’i

1. Penjelasan mengenai Agama Baha'i

Apa Itu Agama Baha'i yang Hari Rayanya Diucapkan Menag?Ilustrasi Toleransi Agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan laman komunitas Baha'i, agama ini muncul di Iran pada 1844. Agama ini berasal dari ajaran perdamaian Sayyid Ali Muhammad. Dia juga dikenal sebagai Sang Bab.

Agama Baha'i mulai tersebar di Asia Tenggara dan Selatan dibawa Jamal Effendi. Mulanya, Jamal menyebarkan ajaran ke India pada 1875.

Dalam menyebarkan ajaran Baha'i, Jamal ditemani Sayyid Mustafa Rumi. Pada masa penjajahan Belanda, Sayyid Mustafa Rumi diizinkan masuk ke wilayah Jawa.

Mustafa yang dengan mudah mempelajari bahasa, dia akhirnya menguasai Bahasa Melayu. Selama di Jawa, Mustafa hanya diizinkan berkunjung di kota-kota pelabuhan.

Baca Juga: Kemenag: Masyarakat Semakin Religius di Masa Pandemik COVID-19

2. Tempat ibadah Agama Baha'i

Apa Itu Agama Baha'i yang Hari Rayanya Diucapkan Menag?https://www.gurupendidikan.co.id/agama-indonesia/

Sama seperti agama lain, Baha'i juga memiliki tempat ibadah untuk memberi pujian kepada Tuhannya. Berikut lokasi rumah ibadah Baha'i di seluruh dunia:

- Santiago, Chili. Dibuka pada 2016.
- New Delhi, India. Dibuka pada 1986.
- Apia, Samoa. Dibuka pada 1984.
- Panama City, Panama. Dibuka pada 1972.
- Frankfurt, Jerman. Dibuka pada 1964.
- Sydney, Australia. Dibuka pada 1961.
- Kampala, Uganda. Dibuka pada 1961
- Wilmette, Illinois, Amerika Serikat. Dibuka pada 1953.

3. Mantan Menag Lukman Hakim sempat mencuit soal Agama Baha'i

Apa Itu Agama Baha'i yang Hari Rayanya Diucapkan Menag?

Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin juga sempat mencuit mengenai eksistensi Agama Baha’i di Indonesia. Dia menegaskan, Baha’i merupakan agama yang berdiri sendiri dan bukan sempalan atau sekte dari Islam.

Melalui kultwit tertanggal 24 Juli 2014, Lukman meminta supaya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan pelayanan administratif kepada penganut Baha’i selayaknya pelayanan kepada enam agama besar lainnya di Tanah Air. Sebab, penganut Baha’i merupakan warga negara yang hak beragamanya dijamin konstitusi.

“Berdasar UU 1/PNPS/1965 dinyatakan Agama Baha'i merupakan agama di luar Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Khonghucu yg mendapat jaminan dari negara dan dibiarkan adanya sepanjang tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. Saya berpendapat umat Baha'i sebagai warga negara Indonesia berhak mendapat pelayanan kependudukan, hukum, dll dari Pemerintah,” tulis Lukman melalui akunnya, @lukmansaifuddin.

 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya