Biaya Haji Melambung, MUI Harap Kemenag Lobi Saudi untuk Diturunkan 

Kemenag usulkan Bipih tahun 2023 Rp69,1 juta

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kepada Komisi VIII DPR RI agar rata-rata biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60. Sementara, total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Rp98.893.909,11.

Kenaikan tinggi biaya itu disebabkan karena Kerajaan Arab Saudi menaikkan harga paket sejumlah layanan. Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, berharap Pemerintah Indonesia bisa melobi Arab Saudi agar biaya haji tahun 2023 tak melambung tinggi.

"Sebagai solusinya diperlukan lobi tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Pemerintah Saudi. Semoga Pemerintah Indonesia bisa melakukannya," ujar Anwar dalam keterangannya yang diterima IDN Times, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia Tahun 2023

1. Jemaah haji selalu dapat subsidi

Biaya Haji Melambung, MUI Harap Kemenag Lobi Saudi untuk Diturunkan Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Anwar mengatakan, pada tahun sebelumnya, BPIH rata-rata sekitar 70 juta. Jumlah yang harus dibayar rata-ratanya sebesar Rp35 juta.

Jumlah tersebut karena mendapat subsidi dari nilai manfaat pengelolaan dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Pertanyaannya, mengapa sekarang biaya haji naik dari Rp70 juta menjadi sekitar Rp98,8 juta? Itu terjadi karena Pemerintah Saudi menaikkan biaya layanan di Masyair yaitu layanan selama 4 hari di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, dari 1.000 riyal menjadi 5.600 riyal," kata dia.

"Jadi, akibat kebijakan tersebut telah terjadi peningkatan beban biaya haji di banding tahun- tahun lalu untuk setiap jamaah haji yaitu 4.600 riyal x @Rp4.200 berarti sebesar Rp19,3 juta atau (Rp20 juta)," sambungnya.

Baca Juga: Kemenag Usulkan Skema Biaya Perjalanan Haji Lebih Berkeadilan

2. MUI anggap kenaikan biaya layanan di Saudi terlalu mahal

Biaya Haji Melambung, MUI Harap Kemenag Lobi Saudi untuk Diturunkan Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Lebih lanjut, Anwar menganggap, kenaikan biaya paket layanan di Saudi terlalu mahal. Hal itu juga dianggap bisa memberatkan jemaah.

"Jadi, dari hal-hal di atas jelaslah terlihat bahwa masalah kenaikan biaya haji ini adalah dipicu oleh kebijakan Pemerintah Saudi, yang telah menaikkan biaya layanan masyair dari 1.000 riyal menjadi 5.600 riyal (560 persen). Ini jelas-jelas merupakan sebuah kenaikan harga yang benar-benar sangat memberatkan," ucap dia

3. Kemenag usulkan biaya haji 2023 Rp69,1 juta

Biaya Haji Melambung, MUI Harap Kemenag Lobi Saudi untuk Diturunkan Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Sebelumnya, Kemenag bersama Komisi VIII DPR pada Kamis (19/1/2023) lalu, melakukan rapat kerja membahas mengenai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1444 H/2023 M.

Dalam rapat tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kepada Komisi VIII DPR agar rata-rata biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2023 sebesar Rp69.193.733,60.

"Komposisi pembebanan Bipih tahun ini adalah sebagai berikut, Bipih usulannya dari pemerintah Rp69.193.733,60," ujar Yaqut di ruang rapat Komisi VIII DPR RI.

Dalam rapat tersebut, Yaqut menjelaskan, Rp61,1 juta itu merupakan 70 persen dari usulan rata-rata BPIH yang mencapai Rp98.893.909,11.

Untuk diketahui, Bipih merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah. Sementara BPIH, biaya keseluruhan penyelenggaraan haji pada tahun tersebut.

Yaqut menerangkan, BPIH pada 2022 sebesar Rp98.379.021,09 dengan komposisi Bipih Rp39.886.009,00 dan optimalisasi nilai manfaat sebesar Rp58.493.012,09.

Sementara, usulan BPIH tahun 2023 Rp98.893.909,11 dengan komposisi Bipih Rp69.193.734,00. Untuk optimalisasi nilai manfaatnya Rp29.700.175,11.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya