BNPB Tetapkan 10 Provinsi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Berikut daftar lokasinya

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan 10 provinsi siaga darurat bencana hidrometerologi. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra.

"Jawa Barat, 1 provinsi, 17 kabupaten/kota," ujar Bambang dalam diskusi webinar, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa RI hingga 9 Desember

1. Rincian provinsi siaga darurat bencana hidrometeorologi

BNPB Tetapkan 10 Provinsi Siaga Darurat Bencana HidrometeorologiIlustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Bambang kemudian menjelaskan jumlah provinsi yang masuk kategori siaga darurat bencana hidrometeorologi. Berikut datanya:

1. Jawa Barat: 1 provinsi, 17 kabupaten/kota
2. Jawa Tengah: 21 kabupaten
3. DI Yogyakarta: 3 kabupaten
4. Jawa Timur: 16 kabupaten/kota
5. Sumatra Barat: 1 kabupaten
6. NTB: 2 kabupaten
7. NTT: 3 kabupaten
8. Kalimantan Barat: 1 provinsi, 1 kabupaten
9. Kalimantan Tengah: 1 kabupaten
10. Sulawesi Utara: 1 kabupaten

Baca Juga: Siaga Bencana Hidrometeorologi, BMKG Surati Gubernur Aceh 

2. Bencana paling sering terjadi di Jawa Barat

BNPB Tetapkan 10 Provinsi Siaga Darurat Bencana HidrometeorologiIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, pada periode Januari-1 Desember 2021, terjadi pergeseran jumlah bencana yang terjadi. Pada 2021, Jawa Barat menjadi daerah paling sering terjadi bencana.

"Jawa Barat ada 651 kejadian," kata Muhari.

Jumlah bencana yang terjadi dari Januari-1 Desember sebanyak 2.673 kali. Banjir menjadi bencana yang sering terjadi dengan 1.114 peristiwa.

3. Ada 424 kali bencana terjadi pada November 2021

BNPB Tetapkan 10 Provinsi Siaga Darurat Bencana HidrometeorologiIlustrasi badai angin (IDN Times/Aditya Pratama)

Muhari juga mengatakan ada 424 bencana terjadi selama November 2021. Bencana tersebut mengakibatkan 35 orang meninggal dunia dan hilang.

"Sebanyak 62 orang mengalami luka-luka. Secara kumulatif lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi," ucapnya.

Muhari mengatakan cuaca ekstrem berupa angin kencang merupakan bencana yang mendominasi selama November 2021.

Baca Juga: BNPB: Frekuensi Bencana Tertinggi 5 Tahun Terakhir Ada di Jateng

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya