[BREAKING] Luhut Ungkap Penyebab Daerah Sulit Turunkan Level PPKM

Banyak daerah tak penuhi target indikator respons kesehatan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap penyebab daerah sulit menurunkan level PPKM. Dalam kesempatan itu Luhut juga mengumumkan perpanjangan PPKM di Jawa-Bali hingga 13 September 2021.

"Indikator respons kesehatan pada banyak wilayah kota/kabupaten masih belum memenuhi target yang ingin dicapai pemerintah," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).

Luhut mengatakan, salah satu indikator respons kesehatan yang sulit dilakukan adalah rasio kontak erat. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab sulitnya level PPKM menurun.

"Meskipun telah terjadi kenaikan signifikan rasio kontak erat dari 3,37 di awal agustus menjadi 7,89 per 5 September, namun pada banyak daerah rasio kontak eratnya masih dibawah kurang dari 5. Sehingga kemudian menghambat daerah tersebut untuk
turun level," ucapnya.

Saat ini, masih ada 11 kabupaten/kota yang masih berada di zona PPKM level 4. Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan DI Yogyakarta kini sudah masuk di level 3.

"Per tanggal 5 September hanya 11 kota/kabupaten di Jawa-Bali yang ada di level 4 dari sebelumnya 25 kota/kabupaten," ucapnya.

Baca Juga: [BREAKING] Pembukaan Mal di Bali Akan Diuji Coba Meski Masih PPKM Level 4

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya