Cerita Pilu Relawan Erupsi Gunung Semeru Temukan Jenazah Tak Utuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur pada 4 Desember 2021 menyisakan duka. Puluhan orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak akibat guguran awan panas.
Usai erupsi, sejumlah relawan bergerak memberikan pertolongan. Salah satunya, Agus Setyawan. Dia berangkat dari Jakarta pada Senin, 6 Desember 2021 bersama relawan lain atas nama organisasi Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Tujuannya utama membantu proses pencarian dan evakuasi korban. Saat tiba di lokasi, tim rescue BMSI membagi tiga pos.
"Kita masuk langsung bagi tiga pos, kesehatan, pencarian satu lagi bagian pendistribusian dan penerimaan logistik dan donasi," kata Agus saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (15/12/2021).
1. Lokasi pencarian dibagi menjadi tiga zona
Agus menerangkan, untuk lokasi pencarian, Basarnas membagi tiga zona. Pertama ada di zona merah yang letaknya di Koboan, Pronojiwo. Kedua di Kamar Kajang dan Kampung Renteng.
Menurutnya, di hari ketiga, pasir yang dibawa oleh awan panas guguran masih terasa panas. Bahkan, ada sepatu both tim rescue saat menginjakkan kaki ke dalam pasir langsung meleleh.
"Suhu yang panas menyulitkan relawan mencari posisi-posisi. Karena sulit membedakan pasir lunak dan pasir biasa, karena memang tampak rata, tapi ketika diinjak itu amblas," katanya.
Baca Juga: Risma Ngaku Aksi Mengais Batu di Semeru Bukan untuk Cari Popularitas
2. Ada jenazah ditemukan tanpa kepala
Pada hari ketiga, Agus dan relawan menemukan sejumlah korban meninggal dunia terkena awan panas guguran. Apabila kondisinya masih berada di atas permukaan pasir, kondisinya masih utuh dan masih mudah dikenali.
Namun, apabila sudah tertimbun pasir awan panas guguran, kondisi jenazah sudah tak utuh lagi. Sebab, mereka tertimbun dengan suhu panas ratusan hingga ribuan derajat celcius.
"Ya memang kondisi jenazah variatif, ada yang masih utuh, masih bisa dikenali. Cuma ada jenazah-jenazah yang ditemukan di dalam truk dan agak ke dalam hanya ditemukan bagian badan saja tanpa kepala," katanya.
"Ada di hari kelima itu sudah getas, yang mengangkat kalau lihat banyak yang terpotong-potong dan lepas antara tulang dengan kulit, karena panasnya luar biasa di bagian bawah pasir, itu di kedalaman 1,5 meter pun orang sudah terpanggang," sambungnya.
3. Pencarian korban dilanjutkan pemda setempat
Pada Rabu, 15 Desember 2021, relawan kembali ke tempat masing-masing. Sebab, masa pencarian sudah selesai.
"Memang ada tambahan waktu pencarian tiga hari, tapi itu dilakukan oleh Pemda setempat," katanya.
Baca Juga: Warga yang Rumahnya Rusak Berat Akibat Semeru Akan Dapat Rp50 Juta