Dear Jemaah RI, Tanda-Tanda Umrah Dibuka Lagi Masih Belum Ada

Belum ada kabar terbaru dari Arab Saudi terkait izin umrah

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Sabtu (9/10/2021) lalu mengabarkan, Arab Saudi memberi lampu hijau untuk jemaah Indonesia bisa umrah kembali. Pengumuman itu memberi angin segar bagi jemaah, terutama mereka yang sudah rindu pergi ke Tanah Suci.

Hampir satu bulan dari pengumuman itu belum ada tanda-tanda umrah untuk Indonesia dibuka lagi. Selain jemaah, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) juga bertanya-tanya mengenai kepastian kapan umrah bisa dibuka kembali untuk Indonesia.

"Belum, sampai sekarang masih belum ada informasi apapun tentang umrah mau gimana-gimana, nanti kalau ada pasti akan dikabari," ujar Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kemenag Noer Alya Fitra kepada IDN Times, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: [WANSUS] Lampu Hijau Saudi, Kapan Jemaah Indonesia Berangkat Umrah?

1. Ada 10 ribu lebih jemaah siap berangkat

Dear Jemaah RI, Tanda-Tanda Umrah Dibuka Lagi Masih Belum AdaIlustrasi ibadah umrah. ANTARA FOTO/Hanni Sofia

Menurutnya, berdasarkan data yang dilaporkan dari PPIU, ada 10.864 jemaah yang siap berangkat. Mereka juga sudah menerima vaksin COVID-19 dua dosis.

"Kami tidak mengklasifikasi itu vaksin Sinovac atau yang lain, tapi yang jelas ini yang sudah divaksin dengan dosis lengkap," ucapnya.

Menurut Alya, Kemenag saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai aturan teknis apabila umrah dibuka kembali. Lobi-lobi diplomatik juga masih terus dilakukan.

Baca Juga: Begini Penjelasan Kenapa Jemaah Negara Lain Bisa Umrah, RI Belum

2. Jemaah umrah RI akan diberi kartu untuk scan barcode sertifikat vaksin

Dear Jemaah RI, Tanda-Tanda Umrah Dibuka Lagi Masih Belum AdaIlustrasi aplikasi PeduliLindungi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi saat ini masih membahas mengenai sinkronisasi data di aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna. Sinkronisasi itu dilakukan agar jemaah Indonesia ketika umrah bisa langsung terlihat datanya sudah divaksinasi COVID-19 atau belum.

Untuk mengantisipasi kesulitan jemaah dalam menggunakan smartphone dalam pengecekan data vaksinasi itu, pemerintah Indonesia akan memberikan sebuah kartu. Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan, kartu tersebut nantinya bisa memindai barcode yang ada di Arab Saudi.

"Kami pada tanggal 12 Oktober 2021 telah mengadakan FGD dengan Kementerian Kesehatan, PT Telkom, buat keputusan, jemaah tidak hanya membuat aplikasi, setiap jemaah akan dibuat kartu, jadi ketika ada scan langsung kartunya dilihat, untuk memudahkan jemaah terutama lansia dan tidak terbiasa dengan teknologi," ujar Arifin dalam acara Webinar yang diselenggarakan FMB9, Kamis (21/10/2021).

3. Tak ada batas usia maksimal yang berangkat umrah

Dear Jemaah RI, Tanda-Tanda Umrah Dibuka Lagi Masih Belum AdaJemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Arifin menjelaskan, Kerajaan Arab Saudi hanya membatasi usia minimal 18 tahun yang bisa berangkat umrah.

"Artinya, tidak dibatasi usai maksimalnya. Nah, di sini maka syarat yang perlu diperhatikan dari sisi kesehatan, selama dia sehat kemudian negatif COVID dan tidak ada komorbid, maka dipastikan bisa berangkat, lansia tidak masalah, yang jadi perhatian adalah kesehatannya," katanya.

Oleh karena itu, Arifin meminta kepada jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan. Arifin kemudian mengingatkan kepada jemaah, saat umrah sudah dibuka, mereka tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya