Dear Parpol, Begini Cara Pikat Gen Z agar Mau Memilih di Pemilu 2024

Gen Z dan milenial enggan disuguhi janji politik

Jakarta, IDN Times - Generasi muda, milenial dan Gen Z akan menjadi pemilih mayoritas pada Pemilu 2024. Partai politik (parpol) dituntut untuk bisa menampilkan sesuatu yang beda agar generasi muda tak golput pada pemilu mendatang.

Pengamat politik, Karyono Wibowo, mengatakan sudah tidak zaman lagi partai politik hanya mengobral janji untuk meraih suara. Karena masyarakat sekarang ini sudah pintar.

"Para peserta pemilu itu harus menampilkan model kampanye kreatif inovatif yang bisa merangsang pemilih kaum muda untuk datang ke TPS, jadi bukan hanya sekadar janji politik klasik, harus ada ide kreatif dan inovatif yang memiliki daya tarik bagi kalangan milenial," ujar Karyono kepada IDN Times, Kamis (16/2/2023).

"Itu banyak yang harus dilakukan, model kampanyenya harus kreatif yang disukai milenial, Gen Z, model partisipatif yang melibatkan mereka," sambungnya.

Baca Juga: Dear Gen Z, Ini Tugas Partai Politik Sesuai Undang-Undang

1. Bila hanya janji politik, parpol tak akan dipilih

Dear Parpol, Begini Cara Pikat Gen Z agar Mau Memilih di Pemilu 2024Ilustrasi Parpol. Foto: Ist.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan, milenial dan Gen Z tak suka bila disuguhkan janji politik. Generasi muda ingin partai politik menghadirkan hal nyata yang dibutuhkan.

"Bahwa mereka harus ada bukti, bukan janji, janji capres dan cawapres akan dilewati oleh gen Z dan milenial, butuh langkah konkret dari capres cawapres itu, tadi beasiswa kah, lapangan pekerjaan kah, misalkan pengembangan talenta kah. Kalau hanya janji-janji tidak akan dipilih," jata dia.

Baca Juga: Ketua KPU Puji Microsite Gen Z Memilih IDN Times: Kami Sambut Baik

2. Bahaya jika generasi muda golput

Dear Parpol, Begini Cara Pikat Gen Z agar Mau Memilih di Pemilu 2024Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Ujang kemudian mengingatkan kepada generasi muda agar tidak golput. Menurutnya, apabila golput, para penguasa terpilih adalah mereka yang tidak disukai milenial dan Gen Z.

"Ini tantangan untuk capres cawaprs itu menjadi pasif, bahkan menjadi golput, karena itu berbahaya karena mereka pemilih mayoritas, kalau golput sayang. Karena pemilu itu ajang memilih pemimpin terbaik," kata dia.

"Kalau anak mudanya tidak peduli, tidak memilih dan golput, tentu akan rugi bagi bangsa ini, dan justru yang akan jadi yang tidak peduli terhadap milenial dan Gen Z," kata Ujang.

3. Riset IDN Times soal Gen Z jelang Pemilu 2024

Dear Parpol, Begini Cara Pikat Gen Z agar Mau Memilih di Pemilu 2024Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menunjukkan, calon pemimpin menurut Gen Z Indonesia adalah mereka yang memiliki visi yang jelas untuk negara dan berintegritas, sehingga mereka tidak akan korupsi, serta memiliki pengalaman politik.

Meskipun 61 persen Gen Z mengatakan mereka memilih pemimpin politik yang memiliki agama yang sama dengan mereka, ketika agama dikaitkan dengan faktor-faktor lain.

Hal ini menunjukkan, pada akhirnya kemampuan seorang kandidat lebih signifikan dalam menggaet suara calon pemilih, dibandingkan latar belakang agama, popularitas, etnis, dan bahkan partai politiknya.

Hasil survei ini juga menunjukkan, sebanyak 41 persen Gen Z menyatakan siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014, sebanyak 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli.

Riset berjudul Indonesia Gen Z Report 2022 ini dirilis berbararengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.

Riset ini dilatarbelakangi kelangkaan penelitian di ranah Gen Z, yang menimbulkan mitos dan stereotipe pada generasi ini. Selain menggali pemahaman mendalam tentang Gen Z di Indonesia, riset ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan politik generasi ini di Tanah Air. Termasuk, pilihan mereka terhadap sosok calon pemimpin mendatang, dan minat mereka untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Survei ini digelar pada 27 Januari - 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.

4. Kamu bisa ajukan pertanyaan seputar pemilu atau politik di microsite #GenZMemilih, dapat cuan lagi!

Dear Parpol, Begini Cara Pikat Gen Z agar Mau Memilih di Pemilu 2024Launching microsite Gen Z Memilih IDN Times, Senin (13/2/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

IDN Times sebagai media yang menargetkan milenial dan Gen Z, punya peran dan tanggung jawab memberikan edukasi serta literasi soal politik dan Pemilu 2024 kepada Gen Z dan milenial.

Apalagi, IDN Media dipercaya sudah menjadi media partner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menandatangani MoU pada Oktober 2022.

Melalui microsite khusus dan program talkshow series Gen Z Memilih, IDN Times berupaya memberikan edukasi dan literasi, yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi Gen Z dan milenial jelang pemilu.

Gen Z dan milenial bisa bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan di microsite Gen Z Memilih, seputar pemilu atau politik. Nah, menariknya, setiap pertanyaan terbaik dengan vote tertinggi akan mendapatkan hadiah berupa poin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai ratusan ribu rupiah.

Talkshow series Gen Z Memilih berlangsung setiap Rabu, mulai Februari hingga Desember 2023, dengan menghadirkan pembicara-pembicara kompeten dan wakil Gen Z. Selain itu, IDN Times juga bekerja sama dengan sejumlah kampus.

Buat kalian yang akan mengirimkan pertanyaan, caranya gampang banget. Berikut tata cara mengajukan pertanyaan di #GenZMemilih:

- Buka situs IDN Times atau buka link ini https://tanyajawab.idntimes.com/
- Pilih kanal Tanya Jawab, dan pilih fitur "Lainnya"
- Masukan pertanyaan dan sertakan hastag #GenZMemilih.

https://www.youtube.com/embed/8HYnOkwg7IY

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya