Deklarasi Koalisi 10 November Batal, PKS Beri Penjelasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rencana deklarasi koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem dan Demokrat pada 10 November 2022 batal. Juru Bicara PKS, M Kholid menjelaskan alasan batalnya deklarasi koalisi pada 10 November 2022.
"Pertama, tanggal 10 November adalah usulan dari Partai Nasdem. Kami sangat menghormati usulan tersebut. Namun, sebagaimana dipahami oleh Partai Nasdem, pembahasan di tim kecil antara Nasdem, PKS, Demokrat beserta Capres masih belum tuntas," ujar Kholid dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).
"Jadi, kami ingin menuntaskan terlebih dahulu, seperti pembahasan terkait platfotm, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan pasangan capres-cawapres," sambungnya.
Baca Juga: Koalisi Demokrat-PKS-NasDem, Tinggal Menunggu Waktu Tepat Deklarasi
1. Bukan sebagai tanda keretakan
Dalam kesempatan itu, PKS menegaskan mundurnya tanggal deklarasi bukan tanda keretakan. Menurutnya, hal itu merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi.
"Karena, maksud dari koalisi adalah bertemunya titik kepentingan semua pihak yang akan berkoalisi, yang merepresentasikan aspirasi masing-masing konstituennya," ucap dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Demokrat Kaji Usulan NasDem Deklarasi Koalisi pada 10 November 2022
2. Deklarasi menunggu momen yang tepat
Kholid menerangkan, deklarasi antara PKS, NasDem dan Demokrat menunggu momentum yang tepat. Menurutnya, ada dua hal. Pertama, mengenai program pembahasan dari tim kecil. Kemudian proses internal dari masing-masing partai.
"Di PKS, hasil pembahasan di tim kecil akan kita laporkan ke Majelis Syuro untuk diambil keputusan.
3. Masih alotnya pembahasan soal cawapres pendamping Anies Baswedan
Dalam kesempatan itu, Kholid membenarkan salah satu mundurnya deklarasi karena masih alotnya pembahasan cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Mungkin nanti terkait simulasi cawapres akan kita lakukan kajian bersama antara 4 pihak (PKS, Nasdem, PD dan Capres). Koalisi perubahan akan melihat simulasi yang terbaik, yang bisa diterima oleh 4 pihak," imbuhnya.