Doa saat Terlilit Utang, Ini Ajaran dari Rasulullah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Fikih muamalah memperbolehkan umat muslim untuk berutang. Namun, ketika ingin berutang, hendaknya berhati-hati dan berniat segera membayarnya bila sudah ada uang.
Tapi, bagaimana jika sampai terlilit utang? Dilansir dari NU Online, seorang sahabat pernah mengadu kepada Rasulullah SAW kalau dia terlilit utang.
“Kenapa tidak amalkan Sayyidul Istighfar?" kata Rasulullah kepada sahabat itu. Berikut doa terbebas dari hutang yang bisa kamu amalkan.
Baca Juga: Tata Cara Menagih Utang dalam Ajaran Islam
1. Membaca tasbih antara terbit fajar dan salat subuh
Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk membaca tasbih antara terbit fajar dan salat subuh kepada umatnya yang terlilit utang. Tasbih tersebut dibaca 100 kali.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةٍ
Artinya: 'Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah yang Maha Agung. Aku memohon ampun kepada Allah." (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, 1424 H, halaman 63).
2. Doa Rasulullah agar terhindar dari utang
Menurut Siti 'Aisyah, Rasulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari jeratan utang. Disebutkan Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW pada suatu hari hendak masuk ke masjid dan bertemu pria anshar bernama Abu Umamah.
Rasulullah kemudian menyapa Abu Umamah yang tengah duduk termenung seperti orang yang bingung. Kepada Nabi Muhammad SAW, Abu Umamah mengaku sedang bingung untuk melunasi utangnya.
Editor’s picks
Nabi Muhammad SAW kemudian meminta Abu Umamah untuk membaca doa saat masuk waktu pagi dan sore. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.
Baca Juga: Stres Akibat Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Bunuh Teman dengan Senpi
3. Menunda membayar utang padahal sudah mampu merupakan kezaliman
Orang yang akan berutang hendaknya memiliki etika. Salah satunya harus memiliki niat untuk mengembalikannya secara sungguh-sungguh.
مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللهُ
Artinya: Barangsiapa yang mengambil harta-harta manusia (berutang) dengan niatan ingin melunasinya, Allah akan melunaskannya. Dan barangsiapa yang berutang dengan niat ingin merugikannya, Allah akan membinasakannya," (HR Bukhari: 2387).
Apabila sudah memiliki harta untuk membayar utang, harus disegerakan. Menunda utang bagi orang yang mampu adalah sebuah kezaliman.
مِنْ آثَارِ الاِسْتِدَانَةِ وُجُوبُ الْوَفَاءِ عَلَى الْمُسْتَدِينِ عِنْدَ حُلُول الأَجَل، لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ} وَلِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَطْل الْغَنِيِّ ظُلْمٌ (رواه البخاري).
Artinya: Efek dari utang piutang, bagi orang yang berutang wajib membayarnya apabila sudah jatuh tempo karena sesuai dengan firman Allah 'memberikannya dengan baik' dan berdasar hadis Nabi Muhammad SAW 'penundaan membayar utang bagi orang yang mampu membayarkannya, merupakan sebuah kezaliman'." (Al-Mausuah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah, [Kuwait: Darus Salasil, cet 2], juz 3, hal. 268).
Baca Juga: Doa Penenang saat Hati Galau