Dunia Makin Tak Religius, Jokowi: Ancaman Negara Berkonflik Meningkat

Ada 238 ribu jiwa jadi korban akibat konflik negara

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membuka acara International Intercultural and Interreligious Dialogue Conference yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan ancaman negara berkonflik saat ini meningkat.

"Kita tahu dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Menurut Global Peace Index 2023, konflik global semakin marak tahun 2008, ada 58 negara yang terlibat dalam konflik dan saat ini menjadi 91 negara," ujar Jokowi, Senin (7/8/2023).

Baca Juga: Polda Metro Undang 6 Ahli Dalami Kasus Rocky Gerung Hina Jokowi

1. Angka kematian meningkatkan jadi 238 ribu jiwa

Dunia Makin Tak Religius, Jokowi: Ancaman Negara Berkonflik MeningkatPresiden Jokowi hadir di acara International Intercultural and Interreligious Dialogue Conference, Jakarta (7/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jokowi mengatakan, akibat konflik itu angka kematian meningkat menjadi 238 ribu jiwa. Kerugian ekonomi yang terdampak meningkat 17 persen atau 17,5 triliun dolar AS.

"Itu setara dengan 13 persen dari GDP global, sangat besar sekali," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Belum Pikirkan Pengganti Panglima TNI dan KSAD

2. Dunia semakin tidak religius

Dunia Makin Tak Religius, Jokowi: Ancaman Negara Berkonflik MeningkatPresiden Jokowi hadir di acara International Intercultural and Interreligious Dialogue Conference, Jakarta (7/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menybeut dunia saat ini semakin tidak religius. Jokowi kemudian membeberkan hasil surveinya.

"Survei dari IPSOS Global Religion 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara di dunia menunjukkan, 29 persen menyatakan bahwa mereka agnostik dan atheis. Menurut data EU Research Center atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat," kata dia.

3. Indonesia masyarakatnya masih percaya Tuhan

Dunia Makin Tak Religius, Jokowi: Ancaman Negara Berkonflik MeningkatPresiden Jokowi hadir di acara International Intercultural and Interreligious Dialogue Conference, Jakarta (7/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, dalam survei EU Research Center, 96 persen responden Indonesia meyakini moral yang baik ditentukan oleh kepercayaan pada Tuhan.

"ASEAN telah menunjukkan bukti, negara-negara ASEAN, terutama Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat di tengah keberagaman budaya dan agama, Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman etnisitas, suku, budaya, agama dan kepercayaan," ucap dia.

"Oleh karena itu, saya yakin masyarakat ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia, mampu menjadi caring and sharing community bukan hanya menjadi epicentrum of growth, tapi menjadi epicentrum of harmony yang menjaga stabilitas kawasan dan perdamaian dunia," sambung Jokowi.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya