Elektabilitas Ganjar Naik, Dinilai Bisa buat PAN-Golkar Berubah Pikiran

PAN dan Golkar dinilai bisa pikir ulang dukung Prabowo

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens menilai naiknya elektabilitas Ganjar Pranowo di sejumlah survei bisa membuat Golkar dan PAN berpikir ulang untuk mendukung Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres) 2024.

"Ganjar meroket ini kecenderungan dari survei Litbang Kompas, SMRC, dan LPI kami, kami melihat ini juga akan mengganggu kepala para pemilik parpol, terutama yang kemarin sudah deklarasi mendukung Prabowo, saya kira akan juga berpikir ulang apakah mereka akan terus memberikan dukungan, atau mereka juga akan bergeser mendukung Ganjar," ujar Boni di acara diskusi politik LPI, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: KPU: Anies, Ganjar, dan Prabowo Masih Bebas Debat di Kampus

1. Wacana pemasangan Ganjar dan Anies dipertanyakan

Elektabilitas Ganjar Naik, Dinilai Bisa buat PAN-Golkar Berubah PikiranDirektur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Boni mempertanyakan wacana pemasangan Ganjar dan Anies apakah pas dengan apa yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Meski demikian, dia menilai sah saja bila muncul wacana tersebut.

"Simulasi tentang Ganjar-Anies itu kan ada dalam simulasi Litbang Kompas. Saya kira secara ilmiah sah-sah saja. Dan juga cukup mengganggu kubu Pak Prabowo, ya. Karena di atas kertas tidak ada yang bisa lawan itu paket Ganjar-Anies. Tapi pertanyaan terbesarnya adalah, apakah ini rekayasa yang ideal untuk kepentingan bangsa dan negara? Ini nanti dijawab oleh para pemilik parpol, karena mereka yang memiliki kuasa untuk menentukan model koalisi seperti apa," kata dia.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Unggul di Simulasi 3 Capres

2. Pemilih pemula dinilai bakal cari tahu rekam jejak capres

Elektabilitas Ganjar Naik, Dinilai Bisa buat PAN-Golkar Berubah PikiranPeneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi pemilih pemula akan memperhatikan rekam jejak calon presiden (capres) yang akan maju di Pilpres 2024. Sebab, mereka tidak mengetahui siapa calon yang akan dipilihnya.

"Biasanya pemilh pemula akan mencari tahu apakah track record calon tertentu, memiliki konsekuensi tertentu, karena itu rekam jejak semua akan dibongkar, dicari tahu oleh para pemilih, terutama pemilih pemula yang tidak mengalami masa itu," kata Rozi.

"Pemilih pemua itu karena usianya itu baru pertama kali ikut pemilu, kemudian dia belum bisa memutuskan secara cepat," sambungnya.

3. Capres jangan hanya andalkan pencitraan

Elektabilitas Ganjar Naik, Dinilai Bisa buat PAN-Golkar Berubah PikiranPeneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Rozi mengatakan, capres yang akan maju di Pilpres 2024 jangan hanya mengandalkan pencitraan saja. Dia berharap, capres yang akan maju itu mengandalkan gagasan yang dibawa untuk perubahan Indonesia ke arah lebih baik.

"Kita ingin ada perubahan ideologi dari yang selama ini pemilu prosedural ke pemilu yang substantif, nah biasanya pemilih pemula adalah orang yang ingin tahu pemilu dengan jelas, karena itu kita berharap masing-masing kandidat pasangan calon presiden itu bisa memberikan tawaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan selama lima tahun," kata dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya