Ganjar Sebut Generasi Muda Ingin Jadi Presiden, Tapi Ogah Masuk Parpol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengaku masuk partai politik sejak usia 24 tahun. Menurutnya, masuk politik adalah bagian dari hobi.
"Saya beraktivitas di politik ada unsur hobinya di situ. Karena waktu mahasiswa itu suasana anak mudanya membahana," ujar Ganjar dalam pidato politiknya di Centre for Stratrgic and International Studies (CSIS) Indonesia, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Profil Dharmaji Suradika, Pengusaha Muda Jadi Tim Pemenangan Ganjar
1. Ganjar sebut banyak anak muda yang enggan masuk politik
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku banyak bertemu dengan anak muda. Mereka bercerita kalau enggan masuk partai politik, tapi ingin menjadi kepala daerah hingga presiden.
"Pada saat saya menyampaikan pada anak-anak muda apakah kamu tertarik pada partai politik untuk bergabung? Ternyata sebagian tidak. Tapi ketika saya tanya apakah kamu tertarik jadi bupati/wali kota, tertarik jadi gubernur, tertarik jadi presiden? Mereka tertarik," kata dia.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Meningkat Setelah Putusan MK
2. Menjadi tantangan
Lebih lanjut, Ganjar mengaku itu merupakan tantangan bagi partai politik untuk menjadikan lembaganya agar menarik bagi anak muda. Ganjar mengatakan, sering menyampaikan ke anak muda, masuk politik itu bisa melakukan lebih untuk masyarakat.
"Pada saat itu kami berpikir setiap kali kami demo selalu saja responsnya belum seperti yang kita inginkan, maka betul pilihan saya adalah masuk politik, masih PDI belum perjuangan pada saat itu. Kemudian itu saya sampaikan pada anak-anak muda yang banyak sekali tidak tertarik pada partai politik karena wajah partai politik sering kali menjadi ya banyak catatan lah begitu. Tapi itu buat saya tantangan dan sebuah pilihan," kata dia.
3. Anak muda yang tidak mau masuk partai politik tak perlu dipaksakan
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan, tak usah memaksa anak muda yang tidak ingin masuk partai politik. Menurutnya, partai politik harus memberikan edukasi politik ke masyarakat harus lebih baik lagi.
"Jadi, situasi yang mendorong mereka menjadi anak-anak instan hari ini, memang ya terimalah dengan lapang dada," imbuhnya.