Hari Santri 2021, Said Aqil Bicara Islam Masuk RI dan Kehancuran Agama

Said Aqil ajak santri refleksi sejarah Islam masuk RI

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menggelar puncak peringatan Hari Santri Nasional 2021 pada Jumat (22/10/2021) malam. Dalam acara itu, Ketua Umum PBNU, Said bicara sejarah Islam masuk ke Indonesia.

Peringatan puncak Hari Santri 2021 itu disiarkan di kanal YouTube NU Channel dan serentak di 500 kanal lain. Said mengajak para santri merefleksikan proses Islam masuk ke Indonesia. Saat itu, Islam masuk melalui budaya.

“Namun uniknya, penyebaran Islam yang demikian cepat tidak mengindikasikan adanya cara-cara paksaan atau penaklukkan agama. Proses islamisasi nusantara tidak memunculkan pemisahan tegas antara Islam dan non-Islam, sebaliknya tradisi lokal Hindu, Budha dan Islam saling mengisi,” ujar Said, Jumat (23/10/2021).

Baca Juga: Kebutuhan Penyelidikan, Makam Santri Asal Lamongan Dibongkar Polisi

1. Islam dibawa ke Indonesia oleh para wali

Hari Santri 2021, Said Aqil Bicara Islam Masuk RI dan Kehancuran AgamaIlustrasi santri di pondok pesantren. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Said mengatakan, Islam masuk Indonesia dibawa para wali. Menurutnya, Islam masuk ke Tanah Air dengan tidak menekankan pendekatan hukum fikih saja, tapi juga karakter sufi yang kuat.

"Islam sufi atau sufistik menekankan prinsip pokok agama seperti hubungan dengan Tuhan, menyempurnakan akhlak, dan keseimbangan hidup tanpa meninggalkan aspek syariat Islam," ucapnya.

Menurut Said, karakter sufi menjadikan umat Islam di Indonesia lebih menghargai perbedaan pendapat dan budaya.

Baca Juga: Wapres Minta Pesantren Bertransformasi di Hari Santri Nasional 2021

2. Tantangan umat Islam di Indonesia

Hari Santri 2021, Said Aqil Bicara Islam Masuk RI dan Kehancuran AgamaKetum PBNU KH Said Aqil Siradj (tengah). (Foto: Dok. PBNU)

Lebih lanjut, Said mengatakan, umat Islam di Indonesia kini masih menemui tantangan dengan kalangan yang mempertentangkan budaya dan ajaran Islam. Hal tersebut memunculkan pelabelan kafir, sesat, syirik, dan bid'ah.

"Sebuah bangsa akan lestari, langgeng, dan abadi karena ketinggian peradaban dan kebudayaannya. Ketika peradaban dan budaya mereka dekaden, maka bangsa itu akan lenyap dan sirna," ucapnya.

Said juga menyoroti mengenai isu pendirian negara khilafah. Pada Hari Santri 2021, dia berharap menjadi momen sebagai benteng pelindung NKRI dari ancaman kelompok yang ingin merusak Indonesia.

“Di sinilah upaya menjaga momentum Hari Santri dalam rangka menghidupkan komitmen hubungan antar agama dan negara harus dimaknai, diharapkan menjadi jembatan bagi arah baru transformasi politik dimana aspek-aspek terkait dengan negara Islam diakhiri,” katanya.

3. Said Aqil bicara soal kehancuran agama

Hari Santri 2021, Said Aqil Bicara Islam Masuk RI dan Kehancuran AgamaKetum PBNU Said Aqil Siradj Jadi Komisaris Utama PT KAI (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Kiai asal Cirebon itu kemudian mengutip Imam Ghozali, yang mengingatkan kerusakan atau kehancuran agama bisa lebih besar dari orang yang membelanya, tapi tidak dengan cara yang benar akan lebih besar dampaknya.

Karena itu, Said mengajak semua pihak untuk berkomitmen terhadap dasar negara yang sudah ditetapkan para pendiri bangsa. Menurutnya, yang wajib dilakukan umat Islam, khususnya ulama dan santri, adalah meneguhkan nasionalisme yang substansial.

“Yaitu menegakkan politic civic seperti kesejahteraan, keadilan, kecerdasan kehidupan berbangsa. Isu-isu ini sudah seharusnya menjadi concern bagi elite pemerintahan dan tokoh agama," ujarnya.

 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya