IDAI: Testing Telat, Banyak Anak Meninggal karena COVID-19!

IDAI minta jumlah testing pada anak ditingkatkan

Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut banyak anak Indonesia meninggal dunia karena COVID-19 usai terlambat dilakukan testing. Menurut mereka, tak sedikit anak baru diketahui positif COVID-19 setelah meninggal dunia.

"Inilah yang kami hadapi selama 15 bulan lebih, kami mau menangis jadinya. Ini COVID-19 di Indonesia kita sudah tahu, testing ini tidak merata, ketika testing tidak merata pandemik ini tidak akan bisa kita selesaikan, terutama anak ini jarang ditesting," ujar Ketua Umum IDAI, Aman Bhakti Pulungan, dalam rapat bersama Komisi IX DPR yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7/2021).

"Jadi kasus anak ini banyak yang terlambat karena telat testing," imbuhnya.

1. Jumlah kasus COVID-19 pada anak

IDAI: Testing Telat, Banyak Anak Meninggal karena COVID-19!Mural pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Aman menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki IDAI, kasus COVID-19 pada anak ada sebanyak 12,6 persen dari total kasus yang ada di Tanah Air. Rinciannya, sebanyak 2,9 persen merupakan anak usia 0-5 tahun dan 9,7 persen 6-18 tahun.

Menuruntya, jumlah tersebut seharusnya lebih tinggi apabila dilakukan testing secara merata.

"COVID pada anak Indonesia harusnya ini sekitar 12,5 sampai 15 persen dari seluruh yang ada. Nah, sekarang kasus kita sekitar 2 juta, harusnya kasus anak ini adanya sekitar paling tidak 200 ribuan, 250 ribuan," katanya.

Namun, data yang dimiliki IDAI kini jumlah anak positif COVID-19 sebanyak 140.877. Jumlah tersebut tercatat per 5 Juli 2021.

Baca Juga: Hati-hati! Varian Baru COVID-19 Ancam Anak-anak dan Remaja

2. Jumlah kematian anak akibat COVID-19

IDAI: Testing Telat, Banyak Anak Meninggal karena COVID-19!Pemakaman jenazah pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Lebih lanjut, Aman mengatakan total ada 556 anak yang dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19. Dia pun merasa sedih dengan kenyataan tersebut.

Berikut data kematian anak akibat COVID-19 berdasarkan usia yang dimiliki IDAI:

  • Anak usia 0-28 hari: 16 persen.
  • Anak usia 29 hari-11 bulan: 23 persen.
  • Anak usia 1 tahun-5 tahun: 20 persen.
  • Anak usia 6 tahun-9 tahun: 11 persen.
  • Anak usia 10-18 tahun: 30 persen.

3. IDAI minta testing pada anak diperbanyak

IDAI: Testing Telat, Banyak Anak Meninggal karena COVID-19!Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Aman kemudian meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk memperbanyak testing pada anak. Menurutnya, tim dokter anak memiliki kompetensi yang baik.

Aman mengatakan, jika anak cepat diketahui menderita COVID-19, maka dokter dapat bisa menyelamatkan nyawa penerus bangsa itu.

"Kami cukup kompeten, kami banyak yang super spesialis, yang konsultan, kami bisa merawat mereka semua, tetapi ketika mereka telat terdeteksi COVID. Ini kami tidak sempat menolong, tolonglah beri Ikatan Dokter Indonesia untuk ikut menolong mereka, dengan apa? Testingnya diperbanyak," katanya.

Baca Juga: PBB: 8.521 Anak-Anak Digunakan Sebagai Tentara pada 2020 

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya