Jokowi Kembali Buka Peluang Menteri dari NasDem Direshuffle: Bisa Saja

Jokowi juga tak masalah Surya Paloh kecewa padanya

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali membuka peluang menteri dari NasDem di Kabinet Indonesia Maju akan direshuffle. Hal itu Jokowi sampaikan di kawasan Ekowisata Mangrove PIK, Jakarta Utara.

"Ya bisa saja," ujar Jokowi, Senin (15/5/2023).

Baca Juga: Ketua DPP NasDem: Reshuffle Kabinet di Akhir Masa Jabatan Tak Efektif

1. Jokowi anggap biasa kekecewaan Surya Paloh

Jokowi Kembali Buka Peluang Menteri dari NasDem Direshuffle: Bisa SajaPresiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Sementara itu, Jokowi juga menganggap biasa saat ditanya soal Ketua Umum NasDem, Surya Paloh tak diundang saat pertemuan dengan ketua umum partai pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta pada awal Mei 2023 lalu.

"Biasa saja," ucap dia.

Baca Juga: Disinggung soal Reshuffle Usai Bertemu NasDem, Jokowi: Mau Tahu saja

2. NasDem sebut reshuffle di akhir periode tak efektif

Jokowi Kembali Buka Peluang Menteri dari NasDem Direshuffle: Bisa SajaKetua DPP Partai Nasional Demokrat, Sugeng Suparwoto ketika ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada Jumat, (3/2/2023). (IDN Times/Santi Dewi)

Sebelumnya, Ketua DPP NasDem, Partai Nasional Demokrat, Sugeng Suparwoto menilai kocok ulang kabinet Indonesia Maju jilid II di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi tidak akan efektif. Sebab, dampak dari reshuffle, perlu dilakukan konsolidasi di kementerian yang pucuknya diganti. Sugeng menilai hal tersebut membutuhkan waktu. 

"Maka, menurut saya, seandainya terjadi reshuffle hari-hari ini kok tidak efektif. Ingat pemerintahan ini tersisa satu tahun lagi," ungkap Sugeng di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada Jumat (3/2/2023) menjawab pertanyaan IDN Times.

Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR itu menyerahkan keputusan kocok ulang kabinet ke tangan Jokowi. Sebab, yang berhak menilai kinerja menteri-menteri di kabinetnya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

3. NasDem tegaskan berpolitik tanpa mahar

Jokowi Kembali Buka Peluang Menteri dari NasDem Direshuffle: Bisa SajaKetua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 3 Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto (IDN Times/Dhana Kencana)

Seandainya Jokowi tetap berkeinginan untuk mengganti menteri-menteri dari NasDem, maka mereka akan ikhlas. "Sekali lagi NasDem itu politik tanpa mahar tanpa syarat dalam konteks pendelegasian kekuasaan politik kepada eksekutif, dalam hal ini kepada Pak Jokowi. Kalau memang dianggap perlu untuk di-reshuffle karena kebutuhan-kebutuhan teknokratis dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan, maka dengan ikhlas (terkait kebijakan itu). Bagi kami tidak ada masalah," tutur dia.

Ia menegaskan seandainya menteri-menterinya diganti, NasDem berjanji akan tetap loyal kepada Jokowi hingga 2024 mendatang. Rencana kocok ulang kabinet memang pernah diakui oleh Jokowi.

Namun, ia tak pernah menyatakan secara gamblang kapan reshuffle bakal dilakukan. Sempat muncul isu pergantian anggota kabinet terjadi pada Rabu pon kemarin. Tetapi, hal tersebut tak terjadi.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya