Jokowi Terbang ke Singapura, Akan Bertemu PM Lee Hsien Loong Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berangkat ke Singapura pada Kamis (16/3/2023), pukul 07.00 WIB. Jokowi dan rombongan berangkat melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Jokowi diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di acara Leaders' Retreat Kamis ini. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, acara tersebut merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan Indonesia-Singapura.
Retno menyebut, pada 2022 lalu, pertemuan digelar di Bintan, Kepulauan Riau.
Baca Juga: Temui Pangab Singapura, Menhan Prabowo Dorong Kerja Sama Pendidikan
1. Bahas ekonomi hingga kesehatan
Retno menjelaskan, agenda pertemuan Jokowi dan Lee membahas mengenai ekonomi hingga kesehatan. Jokowi juga akan mengajak Singapura untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kerja sama ekonomi, digital, kesehatan, dan energi terbarukan akan menjadi fokus pembahasan,” ucap Retno dalam pesan tertulis.
Baca Juga: Investor Malaysia-Singapura Tertarik Bangun Theme Park di Mandalika
2. Setelah dari Singapura, Jokowi langsung pergi ke Kalimantan Selatan
Setelah bertemu dengan PM Singapura, pada sore harinya Jokowi langsung berangkat ke Kalimantan Selatan.
Kunjungan Jokowi ke Singapura didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
3. Jokowi sempat bertemu PM Singapura di KTT ASEAN ke-40 dan 41 di Kamboja
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan PM Singapura melakukan pertemuan di sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-40 dan 41 di Kamboja pada Kamis (10/11/2022).
Retno Marsudi menerangkan, Jokowi dan PM Singapura kompak menyampaikan kekecewaannya atas situasi yang terjadi di Myanar saat ini.
“Kedua pemimpin menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya komitmen junta militer Myanmar dalam mengimplementasikan five point consensus,” ucap dia.