Kasus COVID-19 Naik Lagi, Warga Belum Vaksin Diimbau Segera Suntik

Masih ada 4,1 juta vaksin

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia kembali naik. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengimbau masyarakat yang belum vaksin segera disuntik.

"Dari Kemenkes ada vaksinasi, bagi mereka yang belum vaksin dan booster," ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Ngegas! Dua Pasien di Jakarta Meninggal 

1. Warga diimbau patuhi protokol kesehatan

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Warga Belum Vaksin Diimbau Segera SuntikMenko PMK/Plt Menpora, Muhadjir Effendy (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Muhadjir mengimbau masyarakat yang hendak bepergian saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

"Ini kan endemik (COVID-19) dan tidak akan hilang sama sekali," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Antisipasi Kasus COVID-19 Naik Lagi Jelang Mudik Nataru

2. Masih ada 4,1 juta vaksin COVID-19

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Warga Belum Vaksin Diimbau Segera Suntikilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, saat ini masih ada 4,1 juta vaksin COVID-19 yang belum digunakan.

Dia menyebut, kenaikan kasus COVID-19 juga belum signifikan.

"Masih belum terlalu signifikan kenaikannya. Masih terkendali," ucap Dante. 

Baca Juga: 25 Orang di Bandung Terpapar COVID-19, Sekda Imbau Perketat Prokes

3. Kenaikan kasus COVID-19 disebabkan Omicron XBB 1.5

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Warga Belum Vaksin Diimbau Segera SuntikIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, selain adanya subvarian baru yakni Omicron XBB 1.5, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.

"Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemik yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu," ujarnya dalam keterangan, Jumat (8/12/2023).

Baca Juga: Jokowi Prediksi Ada Pergerakan 107 Juta Orang Saat Libur Nataru

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya