Kerusuhan Berdarah Kanjuruhan, Mahfud MD: Pemerintah akan Tangani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengaku sudah mendapat informasi terkait insiden berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Informasi itu diperoleh Mahfud dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
"Pemerintah menyesalkan atas tragedi Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik. Kepada keluarga korban kami menyampaikan belasungkawa," ujar Mahfud kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Panpel Sampaikan Maaf
1. Biaya pengobatan akan ditanggung Pemkab Malang
Mahfud meminta kepada keluarga korban untuk bersabar dan terus berkoordinasi dengan polisi. Selain itu, dia menegaskan, biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," ucap dia.
Baca Juga: Polisi Tulungagung Jadi Korban Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
2. Liga 1 dihentikan sepekan imbas tragedi berdarah di Kanjuruhan
Sebelumnya, Liga 1 dipastikan berhenti selama sepekan. PT Liga Indonesia Baru mengambil keputusan tersebut setelah tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Dalam duel itu, terjadi bentrok di stadion. Fasilitas rusak parah dan korban jiwa berjatuhan. Korban tewas mencapai sekitar 127 orang dan menjadi tragedi kemanusiaan terbesar di sepak bola Indonesia.
Kami mengambil keputusan ini setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PSSI. Kami melakukan semuanya sambil menunggu investigasi," kata Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam keterangan resminya.
3. Korban lebih banyak dari Tragedi Hillsborough
Korban yang jatuh sudah begitu besar. Bahkan, jumlahnya melebihi tragedi Hillsborough yang terjadi pada 1989 silam, kala Liverpool jumpa Nottingham Forest di semifinal Piala FA.
"Kami prihatin dan menyesalkan peristiwa tersebut. Kami berduka cita, semoga jadi pelajaran berharga," ujar Lukita.