Ketum PBNU Puji Jokowi: Semoga Tinggalkan Jejak yang Bawa Berkah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf memuji Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam sambutannya di acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (AIIDC), Jakarta. Yahya mengatakan kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI dua periode telah menginspirasi berbagai hal.
"Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama hampir 10 tahun penuh, ini telah memberikan inspirasi-inspirasi besar bagi bangsa Indonesia dan lebih khusus lagi kepada Nahdlatul Ulama. Inspirasi dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo itulah yang mendorong Nahdlatul Ulama untuk lebih keras berupaya memberikan kontribusi di dalam berbagai agenda yang bersifat pemenuhan pelayanan terhadap hajat-hajat rakyat kemanusiaan," ujar Yahya, Senin (7/8/2023).
Baca Juga: [WANSUS] KETUM PBNU: Pemilu Bukan Pertarungan Iblis Lawan Malaikat
1. Doakan kepemimpinan Jokowi membawa berkah
Dalam kesempatan itu, Yahya mendoakan agar kepemimpinan Jokowi membawa berkah bagi Indonesia. Sehingga, Indonesia mampu menjadi negara maju seperti yang sudah dicita-citakan.
"Nahdlatul Ulama beserta seluruh komunitasnya, seluruh jemaahnya berdoa, semoga kepemimpinan Presiden Joko Widodo meninggalkan jejak yang membawa berkah jangka panjang bagi bangsa dan negara ini," ucap dia.
Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Sebut PKB dan PBNU Saling Bertolak Belakang
2. PBNU ingin kredibitas agama dipulihkan
Dalam kesempatan itu, Yahya bercerita kalau PBNU juga pernah mengadakan agenda Religius of Twenty (R20) di Bali pada 2022. Dalam agenda itu, sejumlah pimpinan organisasi keagamaan muncul.
"Kredibilitas agama harus dipulihkan dengan mengatasi terlebih dahulu masalah-masalah yang ada di dalam hubungan di antara satu agama dengan agama yang lain, khususnya hal-hal yang terkait dengan kecenderungan-kecenderungan untuk saling bertentangan dan bahkan mungkin memicu Konflik, harus bisa diatasi agar agama-agama bisa dengan tulus dan sungguh-sungguh hidup berdampingan dengan damai," ucap dia.
3. ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference diharapkan bisa dorong toleransi beragama
Yaqut berharap, agenda ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference ini dapat meningkatkan toleransi beragama di masyarakat internasional.
"Konferensi ini sebagai semacam inisiasi untuk memulai suatu konsolidasi dari konstituensi peradaban yang besar, yang dapat mendorong tumbuhnya harmoni serta toleransi dan perdamaian, dan semoga bisa menginspirasi dinamika internasional secara keseluruhan," imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi: Masyarakat Indonesia Paling Percaya Tuhan