Manisnya Hubungan Jokowi dan PDIP dari 2004 hingga Kandas di 2024

Jokowi pertama kali bergabung dengan PDIP pada 2004

Intinya Sih...

  • Hubungan Jokowi dan PDI Perjuangan kandas setelah Pilpres 2024
  • Jokowi bergabung dengan PDIP pada 2004, memenangkan pemilihan wali kota Solo, dan membenahi kota tersebut
  • Jokowi kemudian menang Pilgub DKI Jakarta, terpilih sebagai Presiden RI pada 2014 dan 2019

Jakarta, IDN Times - Hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan PDI Perjuangan sudah kandas. Mereka tak lagi bersama setelah Pilpres 2024.

Sebab, Jokowi dianggap sudah berada di kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Padahal, PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Hubungan Jokowi dan PDI Perjuangan kini hanya kenangan. Lalu, sejak kapan Jokowi bergabung dengan PDI Perjuangan? Berikut kebersamaan Jokowi dan PDIP.

Baca Juga: Kandasnya Hubungan Jokowi dan PDIP Usai Pilpres 

1. Jokowi gabung ke partai banteng sejak 2004

Manisnya Hubungan Jokowi dan PDIP dari 2004 hingga Kandas di 2024(IDN Times/Adit)

Diketahui, Jokowi bergabung ke PDI Perjuangan pada tahun 2004. Ketika itu, Jokowi menjadi pengurus DPC PDIP Solo.

Pada 2005, Jokowi dan FX Hadi maju pada Pemilihan wali Kota Solo tahun 2005. Keduanya diusung oleh PDIP dan PKB.

Keduanya pun berhasil menjadi pemenang. Saat itu, Jokowi dan FX mendapat suara 36,63 persen.

Baca Juga: Tepis Kabar Jokowi-PDIP Renggang, Mensesneg: Gak, Baik-baik Saja

2. Jabatan Wali Kota Solo melambungkan nama Jokowi

Manisnya Hubungan Jokowi dan PDIP dari 2004 hingga Kandas di 2024Presiden Jokowi meninjau ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Di periode pertamanya sebagai Wali Kota Solo, Jokowi langsung membenahi Kota Solo, mulai dari penataan pedagang kaki lima (PKL), pengembangan ekonomi, layanan kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur.

Jabatan Wali Kota Solo pun melambungkan nama Jokowi. Warga Solo puas dengan kinerja Jokowi-FX.

Keduanya kembali maju pada Pilwalkot tahun 2010 dan kembali menang. Suaranya fantastis, 90,09 persen warga Solo memberikan suaranya kepada Jokowi dan FX.

3. Kinerja moncer membawa Jokowi ke Ibu Kota

Manisnya Hubungan Jokowi dan PDIP dari 2004 hingga Kandas di 2024Presiden Jokowi Sapa Warga di Kawasan CFD Bundaran HI di Minggu Pagi (5/5/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Kinerja moncernya di Solo membawa karier politik Jokowi ke Ibu Kota DKI Jakarta. Jokowi menanggalkan jabatan Wali Kota Solo Pada 2012 untuk ikut berkontestasi pada Pilgub DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Salah satu partai pengusung Jokowi-Ahok adalah PDI Perjuangan. Jokowi dan Ahok menang. Kursi orang nomor satu di DKI Jakarta berhasil diduduki Jokowi.

Namun, kursi empuk Gubernur DKI Jakarta tak lama diduduki Jokowi. PDI Perjuangan melihat celah untuk mencalonkan Jokowi pada Pilpres 2014. Ketika itu, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).

Seolah Dewi Fortuna menyelimuti, Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pada 2014. Kemudian, Jokowi terpilih kembali pada Pilpres 2019 bersama KH Ma'ruf Amin.

4. Kisah PDIP dan Jokowi sudah usai

Manisnya Hubungan Jokowi dan PDIP dari 2004 hingga Kandas di 2024Presiden Jokowi hadir dalam puncak peringatan bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (dok. PDIP)

Namun, cerita manis Jokowi dan PDI Perjuangan telah usai. PDI Perjuangan tampaknya sudah tak ingin dengan Jokowi.

Dengan lantang, PDI Perjuangan menyebut Jokowi bukan lagi kader banteng. "Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan, yang benar saja," ujar Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Saat dimintai tanggapan dirinya bukan lagi kader PDI Perjuangan, Jokowi berterima kasih dan tersenyum.

"Ya, terima kasih," ucap Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya